Notification

×

Iklan

Iklan

Kapolsek Kodi Utara, Iptu Victor Hendra Nana, SH: Kerja Sama Masyarakat Kunci Cegah Pencurian Kerbau

Sabtu, 23 Agustus 2025 | 12:29:00 PM WIB | Last Updated 2025-08-23T04:29:45Z

 

Nusa Tenggara Timur, MEDIAINDONESIA.asia - Kecamatan Kodi Utara, Kabupaten Sumba Barat Daya, tengah menghadapi ancaman serius dari pencurian kerbau yang terjadi dalam waktu singkat. Dua kasus pencurian kerbau terjadi seperti kilat dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kerugian materi dan melukai rasa keadilan masyarakat.

Kasus pertama di Kampung Lete Reda, Dusun II, Desa Bukambero, Jumat, 15/8/2025, sekitar pukul 02.00 dini hari, Stefanus Pati Dawa anak kandung Mone Loghe terbangun dan menemukan tiga ekor kerbaunya hilang dari kandang. Ia langsung berteriak minta tolong dan pencarian dilakukan, namun hanya menemukan jejak samar.

Kerbau milik Mone Loghe yang terdiri dari seekor kerbau jantan, seekor kerbau induk betina, dan anaknya yang masih berusia 1 bulan, dikembalikan setelah Mone Loghe membayar uang tebusan sebesar Rp 28 juta kepada perwakilan pencuri yang diwakili oleh LL.

"Saya merasa terpaksa membayar tebusan karena khawatir kerbau tidak akan kembali jika saya tidak membayar," kata Stefen dengan suara berat, menyimpan duka yang belum usai. (18/8/2025). 

Pada kasus kedua, di Kampung Homba Eda, Dusun II, Desa Bukambero, Jumat, 22/8/2025, sekitar pukul 04.00 pagi, Hironymus Loghe Bokol kehilangan dua ekor kerbau induk betina. Pemilik kerbau berharap siapa pun yang melihat atau menemukan kerbau tersebut untuk mengembalikannya.

Ketika sang pemilik kerbau ditemui Media Tipikorinvestigasinews. I'd di kediamannya, sehari setelah kejadian, tampak tegar dan masih menunggu keluarga yang menelusuri keberadaan kerbaunya. 

"Saya lebih percaya keluarga saya bisa menemukan kerbau saya daripada melaporkannya ke kepolisian, karena khawatir laporan itu malah memperparah situasi dan membuat kerbau saya tidak kembali," kata Rony. 

Hilangnya kerbau melukai rasa keadilan masyarakat, dan warga Kodi Utara berharap hukum bergerak cepat untuk menangkap pelaku dan mengembalikan rasa aman.

Kerbau adalah simbol kekayaan dan keamanan ekonomi di Sumba dan kehilangan hewan itu tak hanya menangkap pelaku tetapi mengembalikan rasa aman yang sempat direnggut ditengah malam.

Kapolsek Kecamatan Kodi Utara, Iptu Victor Hendra Nana, SH ketika diminta tanggapan mengatakan bahwa peristiwa kehilangan ini sudah berulang kali terjadinya tindakan kriminal di wilayah Kodi Utara. 

Dalam pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan polisi. Perlu peran serta dari kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, agar sama-sama kita edukasi ke masyarakat sehingga modus yang diperankan oleh para pencuri kita bisa hentikan. Kalau korban melakukan tebusan, pencuri akan bebas.

"kami butuh peran serta dari kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, untuk bekerja sama memutuskan mata rantai pelaku kejahatan pencurian di wilayah Kodi Utara," ucap Hendra. 

Kapolsek menyatakan bahwa jika korban melakukan tebusan, pencuri akan bebas. Namun jika ada laporan polisi, dapat menjadi dasar untuk melaksanakan upaya lebih lanjut.
"Setiap tindakan terutama dispensi di lapangan membutuhkan surat perintah, dasarnya dari laporan polisi," ucap Hendra. 

Di Kodi Utara, terkendala luasnya wilayah. Selain patroli, kami koordinasi dengan kepala desa mengaktifkan kembali Siskamling (Sistem Keamanan Lingkungan).

"Setiap apel pagi, saya selalu tekankan kepada rekan-rekan Bhabinkamtibmas, untuk selalu edukasi ke masyarakat untuk mencegah aksi pelaku kejahatan pencurian," tutup Hendra. Red**

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update