Sumatera Utara, MEDIAINDONESIA.asia - Bupati Langkat H. Syah Afandin, SH bersama Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution mengikuti rapat koordinasi kesiapan menghadapi potensi banjir bandang akibat bencana hidrometeorologi basah, Jumat (26/9/2025) sore. Rapat yang dipimpin langsung Kepala BMKG Indonesia Dwikorita Karnawati tersebut digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan dipusatkan di Aula Kantor Camat Bahorok.
Rapat ini membahas langkah deteksi dini dan pencegahan banjir bandang, khususnya di Bahorok yang memiliki riwayat bencana serupa. BMKG menekankan pentingnya pengawasan aliran sungai, mengingat musim penghujan diprediksi terjadi intens pada November–Desember 2025.
Dalam paparannya, Dwikorita menjelaskan penyebab utama potensi banjir bandang di Bahorok. Puluhan longsor kecil di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) akibat gempa skala ringan menyebabkan penyumbatan sungai kecil oleh kayu dan lumpur. Jika curah hujan tinggi, aliran sungai tersebut berpotensi meluap dan menghantam sungai besar.
“Koordinasi pengecekan aliran sungai di hulu harus segera dilakukan. Jika ada tumpukan longsor, lakukan evakuasi awal. Selain itu, masyarakat perlu mendapat peringatan dini setiap hari, baik dari sistem nasional maupun kearifan lokal,” tegas Dwikorita.
Menanggapi hal itu, Bupati Langkat H. Syah Afandin menegaskan rapat koordinasi ini sangat penting bagi daerahnya. Ia mengingatkan, Bahorok sudah dua kali mengalami banjir bandang besar, yakni pada 2003 dan 2023.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Gubernur dan Kepala BMKG yang memberikan perhatian penuh. Ini momentum penting karena Langkat sedang memasuki musim hujan dengan risiko tinggi. Mari bersama berkolaborasi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” ucap Syah Afandin.