JAKARTA – Mediaindonesia.asia ) Mahasiswa dari Universitas
Muhammadiyah Jakarta bernama Sahdan Arya Maulana (19) memutuskan menjadi ketua
rukun tetangga (RT) di usianya yang masih muda. Dia dipercaya memimpin 150
kepala keluarga dengan total keseluruhan 750 jiwa di RT 07, RW 08, Kelurahan Rawa
Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Menjadi ketua RT diusianya yang
masih muda, Sahdan mengaku sempat diremhkan banyak orang. "Banyak yang
remehin. Kayak anak muda bisa apa. Tapi, ya, kita buktiin aja," kata
Sahdan saat ditemui Kompas.com, Sabtu (12/7/2025).
Menang telak
Meski banyak yang
meragukan, Sahdan tak gentar untuk mencalonkan diri sebagai ketua RT. Ia
terpilih menjadi RT melalui jalur voting seperti di wilayah lainnya.
Proses pemilihan tersebut dilakukan oleh warga
secara langsung pada 25 Mei 2025. "Jalur voting kita, kemarin sempat ada
lawannya juga. Hasil suaranya jauh sekali, lawannya 17 suara, saya 126
suara," ujar Sahdan.
Hal itu lah yang membuat Sahdan akhirnya resmi
menjabat sebagai ketua RT dan semangat membuat lingkungannya menjadi lebih
maju. Perbaiki jalan rusak Sebagai mahasiswa semester empat jurusan Teknik
Industri, Sahdan memilih untuk tidak terlalu aktif di organisasi kampus. Ia
memilih fokus memimpin di lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Tanah Merah ini.
Salah satu program Sahdan adalah melakukan
pengecoran jalan yang rusak sepanjang 100 meter. Program itu dia jalankan tanpa
adanya bantuan dana dari pemeritah. Namun, menggunakan dana swadaya pengurus RT
sebesar Rp 23 juta. "Tadinya rencana mengecor satu bulan ke depan. Tapi,
karena kondisi jalan rusak parah, akhirnya langsung dicor hari itu juga,"
ucap Sahdan. Menggunakan dana itu, Sahdan memanggil satu mobil molen untuk
mengecor jalan yang rusak. Akhirnya, banyak warga yang ikut membantu perbaikan
jalan itu, sampai akhirnya cepat selesai.
Pengin jadi gubernur
Tak cukup sebagai ketua RT, Sahdan bercita-cita
untuk menjadi gubernur Jakarta di masa depan. "Pengin menunjang karier.
Karena cita-citanya pengin jadi Gubernur Jakarta," ucap Sahdan. Sebab,
sosok generasi muda diperlukan untuk memimpin Kota Jakarta. Pasalnya, Gen Z
seperti Sahdan akan memberikan sumbangsih pemikiran yang lebih luas dalam
membangun Kota Jakarta. "Kalau bukan kita siapa lagi? Masa yang tua-tua
terus. Kalau Gen Z itu pemikirannya lebih luas dan update juga," ujar
Sahdan. Red**