Banyuwangi - Mediaindonesia.asia ) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyuwangi bertambah.
Dapur sehat yang keempat setelah sebelumnya SPPG Rogojampi, Kebalenan dan Jambewangi yang telah beroperasional, kini SPPG berdiri di wilayah Kecamatan Kabat Tepatnya, di Jalan Popongan RT 01 RW 02 Desa Benelan Lor.
Senin (14/7), Kolonel Inf Sumitro mewakili Dandim 0825 Banyuwangi, Ketua Yayasan Almaz Bina Sesama dan Muspika Kecamatan Kabat, Kepala Desa Benelan Lor Kepala Desa Labanasem hadir untuk meresmikan operasional dapur MBG tersebut. Turut hadir pula Pimca Bank Mandiri Banyuwangi dan Perwakilan Bulog.
Berlangsung mulai pukul 08.30, Ketua Yayasan tampak mengecek operasional dapur MBG.
"Operasional dapurnya bagus. Saat saya cek, makanan semua ready dan dalam keadaan hangat. Kalau disajikan hangat, dimakan lebih enak," ujarnya.
SPPG Popongan Ini menyediakan menu sekitar 3.000 an porsi itu dikirim ke penerima manfaat sekolah. Yakni, MI Miftahul Ulum Labanasem, SD Negeri 1 Labanasem, SD Negeri Benelan Lor, MTs Maulana Ishaq, MA Darul Hidayah dan MI Darul Idah Gombolirang. Kecamatan Kabat.
Ketua Yayasan, H Ali Mansur dalam sambutannya menyampaikan setelah melewati dinamika yang cukup lama akhirnya ia diminta BGN untuk melauncing SPPG Kabat seraya berharap, program MBG ini bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian warga sekitar.
"Belanjanya kita tidak jauh-jauh. Sebisa mungkin yang terdekat dulu. kita Belanja di pasar Rogojampi dan Alhamdulillah, respon pedagang sangat antusias"
Sementara itu, Pasiter berharap agar nanti SPPG sebagai mitra mandiri dari program MBG dapat berjalan dengan sukses melalui koordinasi dan solutif dalam menemui kendala dalam pelaksanaan nya ia menuturkan bahwa semua pihak harus mensukseskan Nawa Cita Presiden Prabowo Subianto. Serta, berjalannya SPPG ini dapat memenuhi kebutuhan anak-anak agar proses pembelajaran semakin optimal.
"Program Asta Cita Presiden Harus didukung karena akan mengangkat UMKM dan potensi setempat di seputar SPPG"
"Ada kolaborasi dan elaborasi dibagi kepada penerima manfaat yang mau menerima, yang tidak mau menerima jangan dipaksa,karena ini merupakan pemenuhan gizi bukan makan mewah, tandasnya.
"Karena itu di SPPG ini kami sediakan para ahli. Ada ahli accounting, ahli gizi, dan kepala SPPG. Juga ada karyawan dan relawan agar program MBG ini semakin optimal," menutup sambutannya. Red**