Notification

×

Iklan

Iklan

Prabowo Bolehkan RS dan Kampus Asing Buka Cabang di Indonesia, Apa Kata Ekonom?

Selasa, 15 Juli 2025 | 3:45:00 PM WIB | Last Updated 2025-07-15T07:45:27Z

 

Jakarta - Mediaindonesia.asia ) Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa rumah sakit (RS), klinik, dan kampus dari luar negeri boleh membuka cabang di Indonesia. Dia mengatakan hal ini saat bertemu dengan Presiden Dewan Eropa, Antonio Costa, di Brussels, Belgia, Minggu (13/7/2025). Prabowo pun menekankan keinginannya untuk lebih banyak keterlibatan Eropa dalam perekonomian Indonesia dan juga sebaliknya. Menurut dia, Eropa memiliki keunggulan dan pengalaman dalam hal teknologi dan pengetahuan. Sementara itu, Indonesia kaya akan cadangan mineral dan sumber daya alam (SDA) langka. Karena itu, perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa saling menguntungkan kedua belah pihak.

Ia memberikan sinyal, bila CEPA ditandatangani, maka rumah sakit Eropa bisa membuka cabang di Indonesia, seperti diberitakan Kompas.com, Senin (14/7/2025).

Lantas, bagaimana tanggapan pengamat terkait rencana pembukaan RS dan kampus asing di Indonesia ini?

Rencana bijak, asal memenuhi syarat tertentu

Ekonom Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin menyambut positif rencana Prabowo dengan memberikan beberapa ketentuan. Menurut dia, pembukaan RS dan kampus asing di Indonesia bisa memberikan dampak bagi alat pembayaran luar negeri dan inovasi negara. "Ide bijak, asal mereka melayani kelas pasien atau mahasiswa tertentu. Ini bisa menekan devisa yang keluar dari negara dan berdampak positif bagi inovasi di Indonesia," ujar Wijayanto saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/7/2025). Apabila rencana tersebut dilakukan, Wijayanto memberikan beberapa syarat penting sebagai berikut.

- Rumah sakit atau kampus harus melayani kelompok tertentu, misalnya masyarakat kelas atas -- Mempekerjakan dokter, pakar, dosen, dan karyawan dari Indonesia.

-       Ada transfer knowledge dan teknologi

-       Untuk universitas, diadakan program beasiswa inklusi untuk masyarakat cerdas yang punya masalah ekonomi

-       Berlokasi di kawasan tertentu saja, misalnya di kota besar, meliputi Jakarta, Surabaya, Denpasar, Medan, Semarang, dan Bandung. 

Dia pun menyoroti tantangan dari pembukaan RS dan kampus asing ini, yaitu dalam hal pemantauan dan implementasi di lapangan. "Jadi, harus didukung oleh regulasi yang solid dan birokrasi yang mumpuni," kata dia. Mengenai persaingan usaha dengan RS dan kampus lokal, Wijayanto menjelaskan perlunya pembedaan target pasar dan harga.

"Mereka melayani kelas atas, tidak boleh ada undur peran BPJS Kesehatan. Terkait RS, peran ikatan dokter Indonesia juga perlu, mereka harus dilibatkan," jelas dia.

Ia mengatakan, dalam hal pelaksanaan nanti, perlu dilakukan dengan cara pilloting. Menurut dia, lebih baik dibuka dua hingga tiga RS dahulu nantinya. Bila dalam dua tahun memberikan dampak yang bagus, baru ditambah lima lagi dan izin dihentikan setelah jumlah mencukupi.

Berbagai manfaat untuk masyarakat Senada, ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Jurnasin berpendapat bahwa praktik tersebut memberikan manfaat bagi masyarakat dan negara. "Saya kira itu tidak bisa dihindari di pasar terbuka seperti saat ini," tutur Eddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/7/2025).

Ia pun menjelaskan, manfaat dari pembukaan RS dan kampus dari luar negeri ini memberikan masyarakat semakin banyak pilihan.

Dengan semakin banyak pilihan, maka harga berobat akan semakin kompetitif atau lebih murah. Selain itu, masyarakat tentunya bisa mendapat layanan dari banyak spesialis dari dalam dan luar negeri. Tidak hanya itu, Eddy mengatakan bahwa program ini juga memberikan manfaat bagi negara, yaitu sebagai berikut.

-       Devisa tidak lari ke negara lain

-       Lapangan kerja meningkat karena pasti membutuhkan dokter, perawat, dan SDM dari Indonesia

-       Adanya para ahli dari negara lain bisa meningkatkan kualitas spesialis dan SDM Indonesia

-       Pendapatan bagi pemerintah meningkat melalui pajak, dan lain sebagainya.

Red**


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update