Sumba Barat Daya, MEDIAINDONESIA.asia - Kasus Tapal Batas antara Kecamatan Wewewa selatan dan Kecamatan Wewewa Barat. Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi NTT, kembali memanas hari ini, 13/10/25. Sekira pukul 8 : 00, wita terjadi perang antara Warga Desa Wee Kurra, Kecamatan Wewewa Barat dan Warga Desa Weri Lolo, Kecamatan Wewewa Selatan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Pronpinsi NTT. Padahal pada tanggal 10/10/25. Bupati Sumba Barat Daya, Ibu Ratu Ngadu Bonnu Wulla, ST. Telah melakukan penegasan tapal batas yang telah ditentukan oleh Almarhum Bupati Sumba Barat, Thimotius Langgar, SH.
Dalam ucapan Bupati SBD, pada hari Jumat, tanggal 10/10/25, mengatakan Sesion ini bukan untuk membuat tapal batas baru tapi kedatangan saya adalah untuk menegaskan Batas wilayah administrasi desa yang telah di tetapkan oleh Pak Thimo Langgar, tegas Ibu Ratu Wulla. Bupati SBD ini, menambahkan wilayah administrasi yang telah ditetapkan oleh Pak Thimo langgar tidak akan berubah. Titik Koordinatnya sangat jelas. Jadi tidak bisa kita tipu-tipu batas wilayah yang sudah ditetapkan oleh Pertanahan. Dan saya takut di kejar-kejar oleh hukum kalau tipu masyarakat apalagi era tehnologi sudah canggih. Semua yang hadir merekam secara live pembicaraan saya, jejak digital saya tersimpan semua dan gampang dilacak kembali tandasnya. Kilahnya lagi, saya bukan urus milik pribadi kalian tapi yang saya urus adalah batas Wilayah desa. Batas wilayah administrasi pemerintahan desa dan bukan merubah batas wilayah administrasi yang telah ditetapkan oleh Pak Thimo langgar Bupati sumba Barat. Demikian ungkapan Bupati SBD pada hari jumat 10/10/25.
Namun apa yang telah diputuskan pada hari jumat, tanggal 10/10/25 yang mana dalam penandatanganan Batas wilayah, disaksikan oleh dua Anggota DPRD dan Forkompinda SBD menjadi ternoda pada hari ini senin, Tepat jam 8 : 00, wita terjadi saling menyerang kedua warga desa. Mereka saling lempar batu. Saling mempertahankan wilayah yang dipersoalkan. Pertanyaan mengapa bisa terjadi, bukankah sudah clear!,apa yang salah, sebut ande(46), salah satu warga Wee kurra.


