Rapat yang digelar di Gedung DPRD Sergai itu dipimpin oleh Ketua DPRD Sergai Togar Situmorang dan dihadiri Wakil Bupati Serdang Bedagai, Dr. H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, M.SP, yang hadir mewakili Bupati untuk menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD. Turut hadir pula Sekda Sergai Suwanto Nasution, sejumlah asisten dan staf ahli bupati, serta para kepala OPD.
Dalam paparannya, Wabup Adlin Tambunan menegaskan komitmen Pemkab Sergai untuk terus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memperluas basis pajak dan retribusi melalui sistem digital. Ia juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang efisien dan berkeadilan.
“Pemerintah berkomitmen menjalankan kebijakan yang berorientasi hasil dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Adlin.
Namun, di tengah suasana sidang yang formal, suasana berubah haru saat Siti Aisah meminta izin kepada pimpinan untuk menyampaikan keluhan warganya di Tanjung Beringin. Dengan nada penuh empati, ia menggambarkan kondisi masyarakat yang selama hampir dua pekan terendam banjir.
“Izin Ketua, izin Pak Wakil Bupati. Sebelum saya menyampaikan pandangan fraksi, izinkan saya menyampaikan keluh kesah masyarakat Tanjung Beringin yang sedang dilanda banjir. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi tentang bagaimana kita menyikapi persoalan banjir tahunan yang terus terjadi. Bedagai itu ruhnya Kabupaten Serdang Bedagai, tolong jangan abaikan,” tutur Siti Aisah di hadapan forum.
Pernyataan itu mendapat respons positif dari pimpinan rapat dan peserta sidang lainnya yang menyatakan siap menindaklanjuti persoalan tersebut.
“Ada yang Salah dalam Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai”
Kepada wartawan pada Kamis (23/10/2025), Siti Aisah, yang juga anggota Komisi IV DPRD Sergai, menegaskan bahwa banjir yang kini melanda wilayah Bedagai bukan lagi bencana alam semata, melainkan akibat dari sistem tata kelola air yang tidak berfungsi dengan baik.
“Dulu banjir besar hanya terjadi dua dekade sekali, tapi sejak 2021, setiap tahun Bedagai kebanjiran. Artinya, ada yang salah dalam sistem pembangunan dan pengaliran air menuju laut,” ungkapnya.


