Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

Suarakan Aspirasi Warga, Siti Aisah Desak Pemkab Sergai Serius Atasi Banjir Tahunan di Bedagai

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 11:27:00 AM WIB | Last Updated 2025-10-25T03:35:02Z

Sumut, MEDIAINDONESIA.asia - Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) pada Rabu (22/10/2025) berlangsung dinamis. Di tengah agenda formal pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2026 dan Ranperda Inisiatif DPRD tentang Pengelolaan Sampah, sorotan publik justru tertuju pada suara lantang anggota DPRD Fraksi Demokrat, Siti Aisah, yang menyuarakan langsung aspirasi masyarakat Bedagai yang kini dilanda banjir.

Rapat yang digelar di Gedung DPRD Sergai itu dipimpin oleh Ketua DPRD Sergai Togar Situmorang dan dihadiri Wakil Bupati Serdang Bedagai, Dr. H. Adlin Umar Yusri Tambunan, ST, M.SP, yang hadir mewakili Bupati untuk menyampaikan jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD. Turut hadir pula Sekda Sergai Suwanto Nasution, sejumlah asisten dan staf ahli bupati, serta para kepala OPD.

Dalam paparannya, Wabup Adlin Tambunan menegaskan komitmen Pemkab Sergai untuk terus memperkuat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan memperluas basis pajak dan retribusi melalui sistem digital. Ia juga menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang efisien dan berkeadilan.

 “Pemerintah berkomitmen menjalankan kebijakan yang berorientasi hasil dan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ujar Adlin.

Namun, di tengah suasana sidang yang formal, suasana berubah haru saat Siti Aisah meminta izin kepada pimpinan untuk menyampaikan keluhan warganya di Tanjung Beringin. Dengan nada penuh empati, ia menggambarkan kondisi masyarakat yang selama hampir dua pekan terendam banjir.

 “Izin Ketua, izin Pak Wakil Bupati. Sebelum saya menyampaikan pandangan fraksi, izinkan saya menyampaikan keluh kesah masyarakat Tanjung Beringin yang sedang dilanda banjir. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi tentang bagaimana kita menyikapi persoalan banjir tahunan yang terus terjadi. Bedagai itu ruhnya Kabupaten Serdang Bedagai, tolong jangan abaikan,” tutur Siti Aisah di hadapan forum.

Pernyataan itu mendapat respons positif dari pimpinan rapat dan peserta sidang lainnya yang menyatakan siap menindaklanjuti persoalan tersebut.

“Ada yang Salah dalam Sistem Drainase dan Normalisasi Sungai”

Kepada wartawan pada Kamis (23/10/2025), Siti Aisah, yang juga anggota Komisi IV DPRD Sergai, menegaskan bahwa banjir yang kini melanda wilayah Bedagai bukan lagi bencana alam semata, melainkan akibat dari sistem tata kelola air yang tidak berfungsi dengan baik.

 “Dulu banjir besar hanya terjadi dua dekade sekali, tapi sejak 2021, setiap tahun Bedagai kebanjiran. Artinya, ada yang salah dalam sistem pembangunan dan pengaliran air menuju laut,” ungkapnya.

Ia menyoroti proyek normalisasi Sungai Belutu dan Sungai Bedagai yang terhenti di tengah jalan. Menurutnya, pengerjaan proyek pada 2021–2022 berhenti di perbatasan Desa Sei Rampah dan Desa Bedagai, sehingga daerah hilir seperti Desa Pekan dan Bagan Kuala menjadi titik genangan utama setiap kali hujan deras turun.

 “Air dari hulu memang sudah lancar, tapi di hilir justru tersumbat karena dangkal dan tak pernah dikeruk. Akibatnya, saat air pasang, luapan dari sungai menenggelamkan rumah dan sawah warga,” jelasnya.

Siti Aisah mendesak Pemkab Sergai bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan Balai Wilayah Sungai Sumatera II untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek normalisasi sungai.

“Kalau tidak segera dibenahi, setiap tahun warga Bedagai akan jadi korban. Kita tidak boleh biarkan ini terus berulang,” tegasnya.
Pemerintah Diminta Hadir Lebih Cepat

Selain menyentuh aspek infrastruktur, Siti juga menyoroti lambannya penanganan darurat saat banjir terjadi. Ia berharap pemerintah daerah dapat memperkuat koordinasi lintas instansi, terutama dalam distribusi bantuan dan perbaikan saluran irigasi.

 “Kita butuh solusi jangka panjang, bukan hanya bantuan logistik saat air naik,” ujarnya.

Aspirasi yang disampaikan Siti Aisah dinilai menggugah perhatian publik, sekaligus menjadi pengingat bahwa pembangunan infrastruktur tidak boleh hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Liputan : Subari
Editor : Lisa


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update