Luwu, MEDIAINDONESIA.asia - Menanggapi pemberitaan siber yang dinilai tidak benar dan memojokkan dirinya, Andi Tenri Sa’na, pengawas SPBU 751926 Lare-Lare, Kabupaten Luwu, angkat bicara. Ia dengan tegas membantah tudingan bahwa pihaknya terlibat dalam praktik penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis solar.
Menurut Andi Tenri, tudingan yang menyebut adanya penyelundupan dua hingga tiga ton solar per hari di SPBU Lare-Lare sama sekali tidak berdasar. Ia menilai informasi tersebut merupakan berita bohong alias hoaks.
“Mana mungkin kita bisa menyelundupkan solar seperti itu. Penyaluran BBM di SPBU dilakukan menggunakan sistem barcode dan surat rekomendasi resmi dari pemerintah,” ujar Andi Tenri kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (23/10/2025).
Ia menjelaskan, masyarakat yang datang ke SPBU Lare-Lare umumnya adalah petani yang memiliki surat rekomendasi resmi untuk membeli BBM bersubsidi, baik solar maupun pertalite. Proses pengambilan, kata dia, dilakukan menggunakan jerigen sesuai ketentuan yang berlaku.
“Masyarakat petani yang datang mengambil BBM pasti membawa surat rekomendasi dan jerigen, tidak sembarangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Andi Tenri menegaskan bahwa jika benar ada praktik penyelewengan, tentu sudah menimbulkan reaksi dari masyarakat atau pengguna umum lainnya.
“Logikanya, kalau penyaluran BBM di SPBU Lare-Lare ini tidak sesuai aturan, pasti sudah ada riak dari masyarakat atau pengguna kendaraan umum lainnya seperti mobil pribadi, truk, atau kendaraan niaga,” tegasnya.
Sementara itu, klarifikasi juga datang dari Harnal Rachmat, Manager SPBU 7491903 Larompong. Ia membantah informasi dalam pemberitaan yang menyebut seseorang bernama Cunnu sebagai pengawas di SPBU yang ia pimpin.
“Sejak kapan Cunnu diangkat sebagai pengawas di sini? Tidak pernah ada,” ungkap Harnal dengan nada heran saat dikonfirmasi via telepon, Kamis (23/10/2025).
Harnal menambahkan, memang benar Cunnu merupakan warga Larompong, namun tidak pernah menjadi bagian dari manajemen SPBU 7491903 Larompong.
Dengan demikian, dua pihak yang disebut dalam pemberitaan tersebut sama-sama membantah keras tudingan yang beredar, dan berharap masyarakat lebih berhati-hati dalam menerima serta menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.
Laporan Red
Editor : Andi Purba


