Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

Keluarga sebagai Sekolah Pertama Akhlak dan Adab

Minggu, 21 Desember 2025 | 2:00:00 PM WIB | Last Updated 2025-12-22T00:08:32Z

 

Oleh : Hairiah

Di tengah derasnya arus informasi dan perubahan zaman, kita sering lupa bahwa pendidikan sejati tidak dimulai dari ruang kelas, melainkan dari ruang tamu rumah kita sendiri. Sebelum anak mengenal guru di sekolah, ia telah belajar dari “guru” pertamanya: ayah dan ibu.

 

Keluarga adalah sekolah pertama yang tidak pernah mengenal kata libur. Di dalamnya, akhlak dan adab anak dibentuk bukan hanya melalui nasihat, tetapi melalui teladan yang konsisten. Pendidikan formal di sekolah memang penting, namun ia hanya akan menjadi penguat dari pondasi yang telah dibangun di rumah.

 


Kita boleh saja mempercayakan pendidikan akademik kepada sekolah, tetapi pendidikan hati dan budi pekerti adalah amanah yang hanya keluarga mampu jalankan. Sebab, sekolah pertama anak bukanlah gedung megah, melainkan rumah yang hangat, dan guru pertamanya adalah orang tua yang penuh cinta.

"Sebelum anak mengenal huruf di sekolah, ia telah membaca akhlak orang tuanya di rumah."

Kalimat ini menggambarkan betapa keluarga memegang peran sentral dalam membentuk karakter seorang anak. Rumah bukan sekadar tempat beristirahat, melainkan madrasah pertama yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Di sinilah anak belajar sopan santun, kejujuran, rasa hormat, dan empati—bukan dari buku teks, melainkan dari teladan yang ia lihat setiap hari.

Sayangnya, di era digital, banyak keluarga yang tanpa sadar menyerahkan peran pendidikannya pada gawai dan media. Anak lebih sering berinteraksi dengan layar daripada dengan orang tuanya. Padahal, nilai-nilai luhur tidak bisa diunduh seperti aplikasi; ia harus ditanam, disiram, dan dirawat setiap hari.

Anak yang tumbuh di lingkungan keluarga penuh kasih sayang, saling menghormati, dan menjunjung sopan santun, akan lebih mudah membawa nilai-nilai tersebut ke dalam pergaulan sosialnya. Sebaliknya, jika keluarga abai terhadap pendidikan akhlak, anak berisiko mencari panutan dari sumber yang kurang tepat.

 

Ayo, mulai hari ini kita rawat akhlak anak-anak kita dari rumah.

 

Jadilah teladan yang mereka banggakan, agar kelak mereka tumbuh menjadi pribadi yang santun, berempati, dan bermanfaat bagi sesama.

Dengan demikian, keluarga bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga “sekolah kehidupan” yang membentuk pribadi berakhlak mulia. Tanpa pondasi yang kokoh dari rumah, pendidikan formal sering kali kehilangan pijakan moral yang kuat.

Kreator : HAIRIAH


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update