Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

PERAN BAHASA DAERAH DALAM PEMAHAMAN BAHASA SISWA SEKOLAH DASAR DI TABALONG

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:00:00 AM WIB | Last Updated 2025-12-21T03:25:34Z



Di ruang kelas sekolah dasar,bahasa bukan sekedar mata pelajaran melainkan alat utama untuk menyerap ilmu pengetahuan.Namun sering muncul perdebatan : apakah penggunaan bahasa daerah di sekolah menghambat penguasaan bahasa Indonesia, atau justru menjadi kunci pemahaman yang lebih dalam bagi siswa ?.

Penggunaan bahasa daerah di tingkat awal SD sebenarna berfungsi  “ sebagai bahasa pengantar transisi”.Bagi banyak anak ,bahasa daerah adalah bahasa bahasa ibu (mother tangue) yang membentuk kerangka kognitif pertama mereka. Menghilangkan bahasa daerah ini sepenuhnya dari ruang kelas di tahun-tahun awal beresiko menciptakan hambatan komunikasi antara guru dan murid.

Ada beberapa alasan mengapa bahasa daerah berpengaruh positif terhadap pemahaman siswa di sekolah dasar, diantaranya adalah mempercepat pemahaman konsep abstrak (seperti matematika atau sains dasar) yang jika dijelaskan menggunakan kosakata yang sudah mereka kenal sejak kecil. Bahasa daerah bertindak sebagai “jembatan” sebelum mereka siap sepenuhnya beralih ke bahasa Indonesia yang lebih formal, serta memperkaya kosakata , penggunaan bahasa daerah yang tepat tidak mengurangi kemampuan bahasa Indonesia, melainkan memperkaya khazanah kata siswa. Banyak kosakata bahasa Indonesia yang berakar atau didukung oleh dialek lokal daerah setempat. Di Tabalong sendiri banyak penggunaan bahasa daerah sanga kental sekali terutama bahasa Banjar yang digunakan oleh siswa asli Tabalong atau pribumi,dan sebagian besar bahasa Jawa bagi siswa pendatang serta bahasa bahasa daerah lainnya, Karena Tabalong merupakan kabupaten yang banyak warganya merupakan pendatang atau perantauan, yanag berimbas pada banyaknya juga siwa yang berasal dari daerah luar Tabalong.

Namun ,tantangannya adalah keseimbangan ,ketergantungan berlebih pada bahasa daerah tapa upaya pengenalan bahasa Indonesia yang baku dapt membatasi penguasaan bahasa nasional di masa depan.

Sebagai kesimpulan ,bahasa daerah tidak boleh dipandang sebagai penghambat,Ia adalah aset kognitif yang, Jika digunakan secara bijak  sebagai pendukung pembelajaran,akan mempercepat pemahaman bahasa dan literasi siswa secara keseluruhan.Pendidikan yang inklusif adalah pendidikan yang menghargai bahasa ibu sebagai landasan untuk menguasai dunia.

Kreator : LINDA RAHMAWATI


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update