Ticker

12/recent/ticker-posts

Ad Code

Andini Kini, Si Sulung Tangguh Kebanggaan RRD Pelalawan



Kerumutan - Gadis cilik (15) mengenakan gamis biru bermotifkan bunga bunga, hijab hitam menyempurnakan kelembutan hatinya. Tangannya cekatan mengarahkan botol susu ke adik bungsu nya dalam pangkuan penuh kasih sayang. Rabu (11/06/2025) 


Disamping nya duduk adik kedua yang masih berusia 1.8 tahun dengan tangisan sedih tak mendapatkan perhatian sang kakak sulung yang masih fokus memberi susu ke adik bungsunya yang tampak kurus kurang gizi.


Potret piatu yang ditinggal ayah, di depan pintu papan rumah sederhana di desa terpencil di Kecamatan Kerumutan 6 tahun lalu sempat menghebohkan dunia Maya dan menyentakkan dunia nyata.


Tiga beradik dari keluarga kurang mampu di Pelalawan ini dipaksa nasib menghadapi kenyataan hidup yang pahit pasca sang ibu menghadap Illahi. Ayah yang telah lama pergi menjadikan Andini menjadi orang tua tunggal bagi kedua adiknya, menjadikannya gadis kecil tangguh tempat menggantungkan sejuta harapan kedua adik adiknya terkasih.

Cerita 6 tahun lalu menjadi  loncatan takdir yang maha dahsyat bagi Andini, Purwanti dan Darratul Jannah untuk menggapai impian masa depan lebih baik kelak.


Lewat tangan dingin Dedi Azwandi, aktivis kemanusiaan yang kala itu tergabung dalam Sedekah Rombongan berhasil menghidupkan semangat juang Andini bersaudara, dukungan simpati dan empati masyarakat yang teramat besar kala itu berhasil menggelorakan semangat berbagi dalam rasa kemanusiaan. Duka Andini bersaudara berubah menjadi kebahagiaan dalam hitungan hari saja.


"Qadarullah, dengan izin Allah. Anak kita Andini melalui masa sulit dengan tangguh, Alhamdulillah dunianya saat ini begitu indah," kata Dedi Azwandi. 


Gambaran keindahan kehidupan Andini bersaudara yang dikatakan Dedi Azwandi, sang founder Rumah Relawan Dhuafa yang setiap saat memantau perkembangan tiga beradik itu terpancar dari wajah sang sulung saat acara perpisahan di Pondok Pesantren Al Muttaqin Sp 4 Siak, tempatnya menuntut ilmu selama 6 tahun ini.

Kini, Andini jadi pribadi yang mandiri walau tanpa kasih sayang ayah dan kelembutan pangkuan ibunda.  Cita cita gadis 21 tahun ini untuk menjadi seorang guru diikhtiarkan nya dengan mendaftar ke Fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan Institute Keislaman Tuah Negeri (IKTN) Pelalawan.


"Karena merawat sang ibunda sewaktu masih hidup dan menjaga adik adik nya dulu, pendidikan nya sempat terhenti, tapi tak memutus semangat nya untuk terus mengejar cita cita, Alhamdulillah sekarang Andini sudah daftar kuliah di IKTN, ambil guru,"kata Dedi Azwandi


"Kita bangga, dan kita dukung cita cita mulianya yang ingin jadi guru,"imbuh salah satu founder Sahabat Mualaf itu. 


Dirinya berharap, dibangku kuliah nanti Andini bisa belajar menggapai cita-citanya sebagai guru yang diinginkan nya, dari kisah andini ini, Ia berharap menjadi motivasi bagi anak-anak di negeri ini, khususnya di Kabupaten Pelalawan. ( Jono)