NTT (SBD) - Warga Desa Marokota, Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, kecewa dengan kondisi jalan yang rusak parah di wilayah mereka. Jalan yang menghubungkan Kampung Reda Bodi, Dusun IV menuju Sekolah Dasar Swasta Harapan Weemoro, kondisinya sangat memprihatinkan.
Penjabat Kepala Desa Marokota, Gusti Gaddi, menjelaskan bahwa pembangunan jalan tersebut tidak termasuk dalam program prioritas tahap pertama Tahun 2025. Alokasi Dana Desa (DD) lebih difokuskan pada pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) lewat usaha ayam petelur.
"Untuk jalan dari Kampung Reda Bodi melewati Gereja Katolik Stasi Santo Matius - Wee Moro di Desa Marokota, tidak masuk dalam program prioritas tahap pertama tahun 2025," kata Gusti Gaddi ketika dihubungi melalui WhatsApp pada Kamis, 5 Juni 2025.
Gusti Gaddi menambahkan bahwa keputusan ini merupakan hasil musyawarah desa dan sebagian dana dialokasikan untuk pengembangan BUMDes. "Sebanyak 20 persen dari Alokasi Dana Desa (DD) digunakan untuk mendirikan kantor BUMDes dan pengembangan usaha ayam petelur dan tanaman holtikultura," jelasnya.
Warga Desa Marokota berharap pemerintah daerah dapat membantu memperbaiki jalan yang rusak tersebut. "Semoga pemerintah bisa memperbaiki kerusakan jalan yang tidak layak dipakai ini," harap Martinus Lelu Ngongo, warga Kampung Tengah, Dusun IV Wee Moro.
Ketua RT 20, RW 10 Dusun IV, Lede Bulu, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap jalan rusak diketahui sejauh 6 kilometer. "Selama ini, sejak menjabat pada September 2024 lalu, Penjabat Kepala Desa Gusti Gaddi belum pernah turun langsung ke Dusun IV," ujar Lede Bulu.
Kondisi jalan yang rusak parah ini membuat warga kesulitan menggunakan jalan tersebut dan berharap perbaikan dapat dilakukan secepatnya.****
Penulis: John Mone
MEDIA SOSIAL