JAKARTA - Mediaindonesia.asia
) Ketua Umum PKB sekaligus Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar
(Cak Imin) mengaku ngiler melihat para wakil menteri (wamen) ditunjuk menjadi
komisaris BUMN. Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam pengukuhan Ikatan
Alumni Pengurus Besar Pelajar Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PB PMII) di Hotel
Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (13/7/2025) malam. Mulanya, Cak Imin menyapa
para wamen yang hadir di acara tersebut, mengingat mereka juga merupakan kader
PMII, di antaranya Wamen BUMN Aminuddin Ma'ruf, Wamen Perindustrian Faisol
Riza, dan Wamen Sekretaris Negara Juri Ardiantoro.
"Jadi, wamen yang saya hormati, Aminuddin
Ma'ruf, Faisol Riza, sahabat Juri. Ini wamen-wamen yang membuat saya agak
terpuruk. Karena dulu saya tuh enggak pernah peduli dompet saya ada uang atau
enggak, enggak peduli," ujar Cak Imin. Lalu, barulah Cak Imin mengaku
ngiler terhadap mereka yang menjadi wamen.
Dia pun bertanya-tanya apakah dirinya juga bisa
senasib seperti para wamen.
"Karena bagi saya, dompet ada isi, enggak ada
isi, yang penting ada kartu kredit, kan gitu. Nah, gara-gara wamen-wamen pada
jadi komisaris, kita ngiler juga kan," kata dia. "Jadi mikir, ini
kira-kira bisa seperti mereka enggak nasib ini. Kira-kira dapil masih aman apa
enggak gitu. Wamen-wamen ini luar biasa," imbuh dia. Meski begitu, Cak
Imin memahami bahwa setiap manusia memiliki porsi rezekinya masing-masing.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 30 wakil menteri
(wamen) aktif tercatat merangkap jabatan sebagai komisaris atau komisaris utama
di berbagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Fenomena rangkap
jabatan ini menjadi sorotan karena menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas
kinerja dan potensi konflik kepentingan. Apalagi, posisi wakil menteri adalah
jabatan struktural di pemerintahan yang menuntut fokus penuh dalam pelaksanaan
kebijakan publik. Red**