Notification

×

Iklan

Iklan

Disperindag Lamongan Amankan Peredaran Beras Oplosan

Jumat, 18 Juli 2025 | 1:52:00 PM WIB | Last Updated 2025-07-18T05:52:59Z

 

Lamongan - Mediaindonesia.asia ) Satgas Pangan Disperindag Lamongan saat sidak beras oplosan ke minimarket Tugas (Satgas) Pangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kabupaten Lamongan, menemukan tiga merek beras yang diduga oplosan dalam sidak di dua toko minimarket, Kamis sore(17/7/2025). Temuan ini menyusul rilis Kementerian Pertanian yang mengindikasikan peredaran beras oplosan di sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala Disperindag, Lamongan, Anang Taufik, menyampaikan, bahwa dari sidak yang dilakukan, pihaknya mendapati tiga merek beras yang termasuk dalam daftar indikasi Kementan. Tiga merek tersebut ditemukan di dua lokasi ritel berbeda, yakni Alfamidi Jalan Basuki Rahmat, dan Indomaret Bandeng Lele, kawasan alun-alun Lamongan.

“Dari hasil sidak, kami temukan beras premium merek Sania dan Setra Pulen. Untuk sementara, kami minta agar tidak dijual dulu. Cukup disimpan di gudang untuk menghindari keresahan di masyarakat,” katanya.

Anang menjelaskan bahwa langkah ini merupakan tindakan preventif yang dilakukan Satgas Pangan untuk menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap distribusi pangan, terutama beras sebagai komoditas strategis.

Pihaknya menuturkan bahwa pemerintah daerah tidak melakukan pelarangan penjualan secara permanen, melainkan menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat.

“Kami tidak minta untuk ditarik atau dimusnahkan, cukup disimpan sambil menunggu kejelasan lebih lanjut dari Kementerian Pertanian,” ujarnya.

Langkah pengawasan ini merupakan bentuk perlindungan terhadap konsumen agar tidak dirugikan oleh produk pangan yang tidak sesuai ketentuan. Satgas Pangan Lamongan juga berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan dan sidak berkala demi memastikan ketersediaan dan kualitas beras yang beredar di pasar tetap aman dan sesuai standar.

Sidak ini dilakukan menyusul kekhawatiran publik yang meningkat setelah adanya laporan bahwa sejumlah merek beras kemasan premium diduga merupakan hasil oplosan yang dicampur dengan beras kualitas rendah. Red**
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update