Notification

×

Iklan

Iklan

Gabung Prancis dan Inggris, Kanada Akan Akui Negara Palestina September Nanti

Kamis, 31 Juli 2025 | 6:45:00 PM WIB | Last Updated 2025-07-31T10:45:52Z

 

OTTAWA, MEDIAINDONESIA.asia - Kanada berencana untuk mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada bulan September mendatang. Demikian diumumkan Perdana Menteri (PM) Kanada Mark Carney, yang dikecam langsung oleh Israel.

Carney mengatakan langkah tersebut diperlukan untuk menjaga harapan solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina. "Tujuan lama Kanada yang terkikis di depan mata kita," ujar Carney. "Kanada bermaksud untuk mengakui Negara Palestina pada Sidang ke-80 Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September 2025," imbuh dia, seperti dikutip AFP, Kamis (31/7/2025).

Pengumuman Carney menjadikan Kanada negara ketiga setelah pengumuman terbaru oleh Prancis dan Inggris, yang akan mengakui Negara Palestina pada bulan September. Israel mengecam pengumuman Kanada tersebut, yang menurutnya sebagai bagian dari "kampanye tekanan internasional yang menyimpang."

Ditanya oleh jurnalis apakah ada skenario di mana Kanada dapat mengubah posisinya sebelum pertemuan PBB, Carney mengatakan: "Ada skenario (tetapi) mungkin satu yang tidak dapat saya bayangkan."

"Niat Kanada didasarkan pada komitmen Otoritas Palestina terhadap reformasi yang sangat dibutuhkan," kata Carney, merujuk pada badan pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas, yang memiliki otoritas sipil di beberapa wilayah Tepi Barat yang diduduki Israel. Carney juga mengatakan hal itu didasarkan pada janji Abbas untuk mengadakan pemilihan umum pada tahun 2026 di mana Hamas tidak dapat berperan, dan untuk mendemiliterisasi negara Palestina.

Israel Menolak Langkah Kanada Dengan pengumuman hari Rabu, Carney memposisikan Kanada sejajar dengan Prancis, setelah Presiden Emmanuel Macron mengatakan negaranya akan secara resmi mengakui negara Palestina selama pertemuan PBB, negara Eropa paling kuat yang mengumumkan langkah tersebut. Kedutaan Besar Israel di Ottawa mengatakan: "Mengakui Negara Palestina tanpa adanya pemerintahan yang bertanggung jawab, lembaga yang berfungsi, atau kepemimpinan yang baik hati, memberi penghargaan dan melegitimasi kebiadaban Hamas yang mengerikan pada 7 Oktober 2023." Abbas dari Otoritas Palestina menyambut baik pengumuman tersebut sebagai keputusan "bersejarah", sementara Prancis mengatakan kedua negara akan bekerja sama untuk menghidupkan kembali prospek perdamaian di kawasan tersebut. Rencana Kanada ini selangkah lebih maju daripada pengumuman minggu ini oleh Perdana Menteri Inggris Keir Starmer.

Starmer mengatakan Inggris akan secara resmi mengakui Negara Palestina pada bulan September kecuali Israel mengambil berbagai "langkah substantif", termasuk menyetujui gencatan senjata di Gaza. Solusi Dua Negara Carney menekankan bahwa Kanada telah menjadi anggota tetap kelompok negara yang berharap solusi dua negara akan tercapai sebagai bagian dari proses perdamaian yang dibangun di sekitar penyelesaian yang dinegosiasikan antara pemerintah Israel dan Otoritas Palestina. "Sayangnya, pendekatan ini tidak lagi dapat dipertahankan," ujarnya, seraya menyebut "terorisme Hamas" dan penolakan keras yang telah berlangsung lama oleh kelompok tersebut terhadap hak Israel untuk hidup.

Proses perdamaian, imbuh Carney, juga telah terkikis oleh perluasan permukiman Israel di Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem timur. PM Kanada itu mengatakan solusi dua negara semakin jauh, dengan adanya pemungutan suara di Parlemen Israel yang menyerukan aneksasi Tepi Barat, serta kegagalan berkelanjutan Israel untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza. Sinta**


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update