Notification

×

Iklan

Iklan

Gelar Diskusi Penulisan Buku Sejarah Indonesia, Fadli Zon: Kita Harus Tulis Sejarah Sendiri

Senin, 28 Juli 2025 | 9:39:00 PM WIB | Last Updated 2025-07-28T13:39:45Z

 

Jakarta, MEDIAINDONESIA.asia - Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menggelar Diskusi Publik Draf Penulisan Buku Sejarah Indonesia di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, pada. Acara itu menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk menyusun karya sejarah yang inklusif, akurat, dan objektif. Senin 28 Juli 2025.

Diskusi tersebut juga menjadi bentuk transparansi serta keterlibatan publik dalam penyusunan sejarah nasional. Kementerian merancang empat agenda diskusi serupa di berbagai wilayah: Universitas Lambung Mangkurat (28 Juli), Universitas Negeri Padang (31 Juli), dan Universitas Negeri Makassar (4 Agustus).

Sejarah adalah Jati Diri Bangsa

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan pentingnya forum itu sebagai ruang terbuka bagi publik untuk memberi masukan terhadap penulisan sejarah Indonesia. 

“Forum ini menjadi kick-off diskusi publik. Tidak ada yang ditutupi dalam penulisan sejarah ini,” kata Fadli dalam keterangannya

Fadli menjelaskan bahwa proyek penulisan ini bertujuan memperbarui narasi sejarah nasional, karena terakhir kali sejarah Indonesia ditulis pada masa pemerintahan Presiden B.J. Habibie.

“Kita harus menulis sejarah kita sendiri, dengan sudut pandang Indonesia-sentris, bukan lensa kolonial,” ucap Fadli.

Libatkan 112 Penulis dari Berbagai Disiplin Ilmu

Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan, menyampaikan bahwa proyek ini telah menulis 5.536 halaman dari target sepuluh jilid. Sebanyak 112 penulis dari 34 perguruan tinggi dan delapan lembaga non-kampus turut terlibat.

Mereka berasal dari berbagai bidang seperti sejarah, arkeologi, epigrafi, filologi, geografi, hingga ilmu sosial humaniora. Tim penyusun juga mempertimbangkan keterwakilan wilayah dan gender dalam proses penulisan.

Universitas Indonesia Apresiasi Keterlibatan Akademisi
Wakil Dekan FIB UI, Untung Yuwono, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada para akademisi untuk berkontribusi dalam penyusunan buku ini.

“Semoga forum ini menghasilkan masukan berharga demi penyusunan buku sejarah yang akurat dan mencerminkan jati diri bangsa,” ujarnya.

Diskusi ini berlangsung secara hibrida dan dihadiri lebih dari 200 peserta dari berbagai kalangan: mahasiswa, guru, pegiat sejarah, peneliti, hingga perwakilan lembaga pemerintah dan swasta.

Buku Sejarah Indonesia Siap Jadi Rujukan Nasional
Editor Umum buku ini, Prof. Dr. Susanto Zuhdi, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, dan Prof. Jajat Burhanudin memaparkan proses penulisan dan isi dari masing-masing jilid. Sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka dan tanya jawab bersama peserta.

Menteri Fadli berharap diskusi ini menghasilkan banyak masukan berarti bagi tim penulis. Ia juga berharap karya sejarah ini menjadi bahan pembelajaran yang membangkitkan kesadaran sejarah di kalangan generasi muda.

Kita berharap anak cucu kita mengerti lebih dalam mengenai sejarah Indonesia, bukan sejarah negara lain,” pungkas politisi Gerindra itu. Red**

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update