Jakarta – MEDIAINDONESIA.asia
Presiden Prabowo Subianto memperingatkan
penggiling padi nakal yang menyebabkan kerugian. Prabowo meminta aparat penegak
hukum untuk melakukan penindakan.
Prabowo menyampaikan hal itu dalam peluncuran
Koperasi Desa Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025). Prabowo
semula menyatakan mendapat laporan adanya penggilingan padi yang nakal.
"2,5 bulan yang lalu saya dapat laporan,
'Pak, harga dasar gabah kering giling sudah bagus. Rp 6.500'. Ada yang
bandel-bandel, tapi kita tertibkan. Kita tertibkan dengan apa, dengan UUD 1945,
khususnya pasal 33," kata Prabowo.
Prabowo mengatakan ada satu penggiling padi besar
yang nakal. Prabowo menyebut penggiling padi nakal itu bisa mendapat keuntungan
Rp 2 triliun per bulan.
"Jadi, waktu saya dapat laporan ada
penggiling-penggilingan padi yang nakal, yang aneh penggilingan padi yang besar
yang paling nakal. 'Oh begitu, lo mentang-mentang besar lo kira pemerintah
Indonesia nggak punya gigi'" ucap Prabowo.
Setelah itu, Prabowo mendalami UUD 1945 Pasal 33.
Prabowo mencari tahu ke Mahkamah Agung terkiat beras dan penggiling padi,
termasuk cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat
hidup orang banyak.
"Saya tanya, pasal 33 dan ayat-ayatnya dan
pasal-pasal lain perlu ditafsirkan atau tidak? Atau bahasa Indonesianya jelas.
Dikatakan mereka, jelas. Saya tanya apakah beras, apakah penggiling padi adalah
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat orang banyak,
apakah beras itu memengaruhi hajat orang banyak atau tidak. 'Oh iya, beras,
kalau nggak makan gimana', jadi menguasai hajat hidup orang banyak," tutur
Prabowo.
Prabowo kemudian menekankan penggiling padi harus
patuh pada negara. Prabowo mengancam akan menyita penggilingan padi yang tidak
taat pada aturan.
"Kalau penggiling padi tidak mau tertib,
tidak mau patuh terhadap kepentingan negara, ya, saya gunakan sumber hukum ini,
saya katakan saya akan sita penggilingan-penggilingan padi itu. Saya akan sita
dan saya akan serahkan kepada koperasi untuk dijalankan," tegas Prabowo.
"Dan saya tidak salah, saya bener, karena
mereka mencari keuntungan yang luar biasa. Saya dapat laporan satu penggilingan
padi untung tiap panen Rp 2 triliun per bulan. Satu, Rp 2 triliun per bulan.
Sudah kita tertibkan, begitu saya keluarkan niat ini, harga langsung naik lagi,
mereka langsung beli Rp 6.500," sambung Prabowo. Red**


