Notification

×

Iklan

Iklan

Zulkifli Hasan Targetkan 10.000 Koperasi Desa Beroperasi pada Agustus 2025

Rabu, 30 Juli 2025 | 8:35:00 AM WIB | Last Updated 2025-07-30T00:35:15Z

 

JAKARTA, MEDIAINDONESIA.asia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP), Zulkifli Hasan, menargetkan 10.000 koperasi desa dapat beroperasi pada Agustus 2025.

“Kami akan menyelesaikan 10.000 koperasi desa pada Agustus ini. Paling kurang bulan depan seluruh koperasi tersebut sudah beroperasi,” ujar Zulhas dalam konferensi pers di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

Lebih lanjut, Zulhas menjelaskan, bahwa Satgas KDMP akan memantau kesiapan operasional koperasi di seluruh provinsi hingga tingkat kabupaten/kota.

“Kami sudah melakukan kunjungan langsung ke berbagai wilayah di Indonesia. Karena itu, kami yakin target ini akan terealisasi,” lanjutnya.

Satgas KDMP Diperluas hingga Kabupaten/Kota

Selain itu, Zulhas menyebut, bahwa Satgas KDMP, kini telah terbentuk lebih dari 300 wilayah di seluruh Indonesia dan Kementerian Dalam Negeri turut berkomitmen menyelesaikan pembentukan satgas di 514 daerah dalam waktu satu pekan.

“Kami sudah punya 300 satgas. Dalam waktu seminggu, Kemendagri akan menuntaskan pembentukan satgas di seluruh kabupaten dan kota,” jelas Zulhas.

KDMP bekerja sama dengan Danantara Indonesia dan Kementerian BUMN untuk menyusun model bisnis serta petunjuk teknis manajemen koperasi.

Zulhas juga menegaskan, bahwa pendanaan koperasi tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

“Akses pembiayaan tersedia melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49 Tahun 2025 dengan plafon pinjaman maksimal Rp3 miliar. Ini plafon pinjaman, bukan uang hibah,” tegas Zulhas.

108 Koperasi Percontohan Mulai Akses KUR
Sejak 22 Juli 2025, terdapat 108 koperasi percontohan yang mulai mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui bank-bank Himbara. Koperasi ini diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya.

Zulhas menekankan, bahwa KDMP dirancang berbasis inklusi, modernisasi, dan gotong-royong untuk memperkuat ekonomi lokal, meningkatkan ketahanan pangan, dan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pinjaman ilegal.

“Koperasi akan mendorong usaha lokal, memperpendek rantai distribusi, dan memudahkan masyarakat desa mengakses sumber daya yang mereka butuhkan,” pungkasnya. Red**

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update