Serdang Bedagai, MEDIAINDONESIA.asia - Lapangan utama desa siap bergemuruh pada Selasa, 12 Agustus 2025. Turnamen kasti yang sejak awal memancing antusiasme warga kini memasuki fase 6 besar — tahap di mana setiap detik permainan bisa mengubah sejarah, dan setiap lemparan bola bisa menjadi mimpi atau mimpi buruk bagi para pemain.
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian acara menyambut dan menyemarakkan HUT RI ke-80 yang digagas oleh Pemerintah Desa Pekan Tanjung Beringin. Sejak awal bulan, desa telah dipenuhi berbagai perlombaan olahraga, permainan tradisional, hingga kegiatan kebersamaan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, menciptakan suasana meriah yang tak henti-hentinya.
Pertarungan pertama dimulai pukul 14.00 WIB, ketika Putri Kejora bersua Damai Putri. Ini bukan sekadar laga, ini duel dua kekuatan raksasa! Satu serangan cepat bisa membuat penonton melompat dari kursinya, dan satu kesalahan kecil bisa menjadi petaka besar.
Pukul 15.00 WIB, Rajawali Putri akan bentrok dengan Omak-Omak Gabut. Rajawali Putri terkenal tajam bak kilat menyambar, sementara Omak-Omak Gabut selalu membalikkan keadaan di saat semua mengira mereka akan tumbang. Inilah laga di mana mental juara akan diuji habis-habisan.
Sore harinya, pukul 16.00 WIB, panggung menjadi milik Jakawara Putri melawan Cakra Putri. Jakawara Putri, sang “Penguasa Lapangan Tengah”, akan mencoba menembus tembok baja milik Cakra Putri. Bola akan melesat, pemain akan berlari sekuat tenaga, dan sorak penonton akan menggema seperti dentuman genderang perang.
Babak 6 besar ini bukan sekadar pertandingan — ini adalah panggung pertaruhan harga diri, kebanggaan, dan mimpi menuju perempat final. Di tengah kemeriahan HUT RI ke-80, laga ini menjadi simbol semangat juang dan persatuan warga Pekan Tanjung Beringin. Satu langkah maju, atau pulang dengan kepala tertunduk. Siap-siap, karena hari Selasa nanti, lapangan akan jadi saksi sejarah. Red**
