Boyolali, MEDIAINDONESIA.asia - Pemkab Boyolali melalui Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Diskopnaker) menghitung masih ada 20 ribuan pengangguran di Boyolali.
Untuk menekan jumlah pengangguran, Diskopnaker menggelar Boyolali Job Fair 2025 Inklusi yang berlangsung pada 7-8 Oktober 2025.
Kabid Penempatan Tenaga Kerja Diskopnaker Boyolali Nurul Adi Syamsiah mengungkapkan, pihaknya menargetkan sebanyak 30 perusahaan yang mengikuti Boyolali Job Fair.
“Dari satu perusahaan bisa menerima lebih dari satu loker, targetnya 30 perusahaan. Fokusnya perusahaan yang ada di Boyolali, karena di sini (Boyolali) juga perusahaannya besar-besar,” jelas Nurul, Rabu (17/9).
Libatkan LPK, P3MI, dan Buka Peluang untuk Pencari Kerja Luar Boyolali
Selain 30 perusahaan, nantinya juga ada LPK SO, yakni program magang Jepang oleh swasta, serta LPK Perhotelan.
Nurul mengatakan, ada dua LKP perhotelan yang levelnya sudah tingkat nasional akan mengikuti Job Fair di pendopo gede bulan depan.
“Kami juga akan menggandeng kantor cabang P3MI (Perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia), pasti kami ajak, karena lebih safe, kebetulan kantor cabang P3MI yang biasa informal dan tahun depan akan membuka sektor formal,” urainya.
Pendaftar harus mengisi tautan s.id/boyolalijobfair2025.
Selain itu, pencari kerja juga harus mendaftar di akun siap kerja.
Perusahaan yang terlibat wajib lapor di akun siap kerja, untuk memastikan perusahaan yang ikut bisa tertib administrasi.
Pelamar memadati job fair yang digelar Pemkab Boyolali di Pendapa Gede Setda Boyolali, Selasa (15/10/2024).
Nurul menambahkan, merujuk data Diskopnaker 2024, jumlah pengangguran turun menjadi 3,16% dari 4,05% di tahun 2023.
“Data sekarang ada 20 ribuan, itu melebihi target setiap tahun, bahkan di level provinsi dan nasional kita selalu di bawah level itu,” terangnya.
Job Fair Inklusi Prioritaskan Penyandang Disabilitas
Kepala Diskopnaker Boyolali Sawitri Danik Rahayuni mengungkapkan, pihaknya menyediakan link pendaftaran untuk mengikuti Boyolali Job Fair 2025.
Danik mengatakan, masih banyak lowongan kerja di Boyolali seperti pabrik terutama dari sektor Garmen.
“Kebanyakan pendaftar job fair juga banyak yang dari luar Boyolali juga,” terang Danik.
Danik menjelaskan, Job Fair inklusif salah satunya membantu para penyandang disabilitas untuk mencari pekerjaan.
Ia mengungkapkan, ada beberapa perusahaan yang menerima pekerja penyandang disabilitas untuk bekerja.
“Nama inklusif itu untuk semua, termasuk rentan, saudara kita yang disabilitas dan ingin mencari pekerjaan,” pungkasnya. Wati**
