Aceh, MEDIAINDONESIA.asia - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Aceh Singkil menggelar dialog bersama kaum milenial lintas agama dengan mengusung tema “Harmoni dalam Keberagaman Menuju Indonesia Emas”. Kegiatan ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Kesbangpol Aceh Singkil, dan menghadirkan narasumber utama, Hasan Basri M. Nur, Ph.D dari Dinas Kesbangpol Provinsi Aceh.
Dialog ini bertujuan memperkaya wawasan generasi muda terkait dinamika perdamaian dan kerukunan antarumat beragama di Aceh Singkil. Dalam suasana hangat dan penuh keterbukaan, para peserta lintas agama saling berbagi pandangan mengenai keberagaman yang hidup berdampingan di daerah tersebut.
Salah satu peserta menegaskan bahwa selama ini tidak pernah ada persoalan mendasar antarumat beragama terkait ajaran atau keyakinan masing-masing. “Yang sering muncul hanyalah soal perizinan rumah ibadah, karena regulasinya mengacu pada jumlah penduduk yang mayoritas menganut agama tertentu. Namun sesungguhnya, umat non-Islam di Aceh Singkil tidak merasa keberatan, karena mereka pun memahami realitas sosial yang ada,” ungkapnya.
Diskusi juga menyinggung tentang Qanun Istimewa Aceh, yang menjadi rujukan tersendiri dalam mengatur kehidupan sosial, termasuk dalam hal pendirian rumah ibadah. Hal ini memperlihatkan bahwa Aceh memiliki payung hukum khas yang membedakan dengan daerah lain di Indonesia, tanpa mengurangi semangat kebersamaan dan persaudaraan antarwarga.
Narasumber Hasan Basri M. Nur, Ph.D dalam paparannya menekankan pentingnya harmoni di tengah keragaman. “Milenial harus menjadi motor penggerak perdamaian. Keberagaman adalah anugerah, dan bila dikelola dengan baik akan menjadi kekuatan besar menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.