Notification

×

Iklan

Iklan

Sebanyak 19 Pedagang Asongan Namlea Terbawa KM.Nggapulu Ke - Bau - Bau. PT.PELNI akan Lakukan Pengawasan Ketat

Rabu, 17 September 2025 | 9:50:00 AM WIB | Last Updated 2025-09-17T01:50:58Z

 

Foto Dok La Musa.16/9/2025

Kabupaten Buru, MEDIAINDONESIA.asia - Sejumlah pedagang asongan yang melaksanakan aktivitas menjajakan barang dagangannya di atas kapal KM Nggapulu saat sandar di Pelabuhan Namlea, ikut terbawa mengikuti rute kapal dari pelabuhan Namlea menuju  Bau Bau - Sulawesi Tenggara. Mereka berjumlah 19 orang, pedagang asongan tersebut kebanyakan ibu - ibu. Hal itu disampaikan oleh 

Kepala Pelni Cabang Namlea, Agus Herianta kepada wartawan diruang kerjanya di Namlea Kabupaten Buru Selasa (16/9/2025).

Agus tidak menyangka kejadian seperti itu terjadi, ia baru mengetahui setelah mendapat informasi lansung dari otoritas KM. Nggapulu. Kaitan dengan pedagang asongan, dalam pelayaran di atas kapal, pihak  Pelni melarang untuk melakukan transaksi jual beli 

“ Kami mendapat informasi dari pihak kapal, terdapat 19 pedagang asongan terbawa kapal  ke Bau-Bau. Tapi, selama dalam perjalanan, mereka tidak diperbolehkan untuk berjualan,” kata Agus.

Menurutnya, setelah kapal yang mereka tumpangi sandar di Pelabuhan kota Bau - Bau pada malam hari, saat itu juga ke 19 orang itu bergegas bersiap - siap balik ke Ambon menggunakan jasa kapal KM. Sirimau.

Padahal, Agus menjelaskan, sebelum kapal meninggalkan dermaga, terlebih dulu Nahkoda menyampaikan aba - aba dengan membunyikan suling kapal hingga beberapa kali, bahkan, dari sumber informasi dalam kapal senantiasa disampaikan pemberitahuan bagi pengantar dan pengunjung untuk segera turun dari kapal karena sesaat lagi kapal akan meninggalkan pelabuhan.

“ Satu jam sebelum kapal berangkat itu ada pemberitahuan berkali-kali, kepada pengantar, pengunjung, pedagang dan buru - buru bagasi, untuk segera turun dari atas kapal,” tuturnya 

Peristiwa yang menimpa pedagang asongan ini merupakan pelajaran yang berarti bagi pihak Pelni khususnya di Dermaga Namlea untuk kemudian hari dilakukan antisipasi dan pengawasan lebih ketat lagi.

Agus menuturkan, dengan adanya peristiwa ini pihak terkait akan memperketat pengawasan bagi mereka yang akan naik di atas kapal

“ selanjutnya langkah yang  kita lakukan adalah pengetatan di tangga naik kapal. Pengantar dan pengunjung tidak diperbolehkan naik ke atas kapal, kecuali dalam keadaan emergency, seperti mengantar orang sakit, namun didampingi atau dipandu oleh pihak kantor kesehatan pelabuhan (KKP),”  Tegaskan. La Musa**
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update