Lahat, MEDIAINDONESIA.asia - ksi unjuk rasa yang akan dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Lahat (Gemapala) kepada PT Supreme yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (1/11) mendatang.
Untuk itu pemerintah Kabupaten Lahat menggelar rapat koordinasi menyikapi rencana aksi unjuk rasa tersebut, yang digelar di Opsroom Pemkab Lahat, Kamis (30/10).
Dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Lahat Widia Ningsih SH MH, Asisten I, kepala OPD terkait, kabag SDA, perwakilan dari PT. Supreme beserta jajaran, BKSDA Sumsel dan tamu undangan lainnya.
Wakil Bupati Lahat, Widia Ningsih SH MH menyikapi akses jalan menuju perusahaan dan wilayah desa-desa, sudah dijelaskan bahwa kekayaan alam itu untuk kemakmuran rakyat.
"Jadi gunanya perusahaan ini untuk mensejahterakan masyarakat, bahwa kalian sudah menggunakan jalan mereka untuk itu diperbaiki jalan rawan yang membahayakan," ujarnya.
Widia mendesak tahun ini pihak perusahaan untuk segera memperbaiki akses-akses jalan di desa-desa tersebut.
Lebih lanjut, Widia juga memastikan bahwa unjuk rasa ini berlangsung damai, masyarakat bebas menyampaikan aspirasinya, asal jangan anarkis.
Terdapat 4 desa pada jalan yang dilalui oleh PT Supreme diantaranya desa Sukarame, Tunggul Bute, Lawang Agung dan desa Karang Indah.
Site Support PT Supreme, Hazairiadi didampingi Humas, Jansa mengatakan terkait dengan percepatan perbaikan jalan dari pihak Supreme berusaha untuk memaksimalkan dalam memberikan yang terbaik, terutama untuk akses jalan ini.
"Dalam waktu dekat saya akan berkoordinasi dengan pusat terkait rencana di tahun depan, karena tahun ini kita sudah mengalokasikan beberapa anggaran untuk perbaikan di jalan. Dan saya harapkan dalam minggu-minggu ini kita bisa menjawab langsung ke ibu Wabup dan bapak Asisten," ujarnya.
Dikatakannya, sesuai dengan kesepakatan yang dibuat dengan Pemkab Lahat untuk meningkatkan kualitas jalan yang dibuat di tahun 2019, hal tersebut merupakan kewajiban Supreme.
"Dan kita berusaha untuk memperbaiki dengan segala macam keterbatasan yang Supreme melakukan saat ini secara bertahap," tambah Adi.
Salah satunya, akses jalan dari Sukarame itu sudah di perbaiki 3 km sampai ke SDA 3000 dan 1 km itu sudah di pasang konkrit slek.
Dan 500 m di dalam wilayah desa Tunggul Bute tepatnya di Padang Panjang itu juga sudah dilakukan.
"Memang ada beberapa titik yang belum kita lakukan, namun kita setiap tahunnya anggarkan. Nah, dengan adanya pertemuan hari ini, kita coba sampaikan dengan manajemen kita di Jakarta bahwa seharusnya kebutuhan jalan ini sudah mendesak," jelasnya.
Hal tersebut menjadi salah satu tuntutan dari gemapala untuk memperbaiki akses jalan desa-desa mereka serta mengganti lahan yang terkena imbasnya.
Dengan demikian, melalui rapat ini pemerintah serta PT Supreme berharap unjuk rasa yang akan dilaksanakan berlangsung damai dan tidak anarkis serta adanya pengamanan dari pihak terkait.
Laporan : Tian
Editor : Riska
.png)
