Notification

×

Iklan

Iklan

Merasa Ditipu puluhan Korban Travel Umroh Melapor Ke Polres Lamongan

Jumat, 25 Juli 2025 | 5:20:00 PM WIB | Last Updated 2025-07-25T09:20:34Z

 

Lamongan, MEDIAINDONESIA.asia  - Puluhan perwakilan dari korban dugaan penipuan biro travel umrah di Kabupaten Lamongan melaporkan PT Tawwabiin Umroh dan Haji Plus ke Polres setempat sebagai langkah untuk mencari keadilan dan kepastian hukum. 

Koordinator korban Jemaah Haji dan Umrah Lamongan Wahyudiono saat dikonfirmasi usai pelaporan di Lamongan, Jawa Timur, Kamis, mengatakan laporan dilayangkan setelah jemaah tidak kunjung diberangkatkan hinga waktu yang dijanjikan pada Juli 2025 meski telah melunasi biaya. 

“Hari ini kami resmi menyerahkan laporan ke Polres. Supaya korban tidak terus bertambah, dan kami minta agar aparat segera bertindak,” ujarnya.

Ia menjelaskan, biro perjalanan yang berkantor di Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, itu menjanjikan keberangkatan umrah dan haji namun tak terealisasi. 

"Dana yang disetor jemaah bervariasi antara Rp25 juta hingga Rp50 juta per orang. Kerugian ditaksir Rp16- 18 miliar,” jelasnya. 

Ia menyebut mayoritas korban berasal wilayah setempat dan luar daerah. Bahkan, ada korban yang hingga menjual asetnya demi bisa berangkat ke Tanah Suci.

Salah satu korban berisial AS mengaku tergiur dengan tawaran promo umroh yang dijanjikan. Disebutkan ada perjanjian jika bisa melunasi dalam waktu yang singkat mendapatkan diskon harga hingga 50 persen. 

"Saya daftar sama istri saya sejak 2025l4, dengan pelunasan cepat Rp 40 juta. Namun sampai bulan ini tidak ada kejelasan soal pemberangkatan," katanya. 

Untuk itu, lanjutnya, kami bersama seluruh korban sepakat untuk melaporkan ke pihak kepolisian. 
"Akhirnya kami bersepakat untuk melaporkan ke polisi. Karena pihak travel tidak menepati janji dan tidak ada i'tikad baik," terangnya. 
Sementara itu Kanit IV PIDEK Ipda Lizma Ramadhana membenarkan bahwa Polres setempat telah menerima laporan dan menyatakan akan menindaklanjuti melalui proses penyelidikan.

"Tadi sudah kami periksa perwakikan korban dan selanjutnya akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut,"  katanya.  

Sementara itu, pihak PT Tawwabiin Umroh dan Haji Plus saat dihubungi belum memberikan keterangan resmi. 
Dalam dokumen perusahaan travel tersebut tercatat pria berinisal AI sebagai komisaris dan FQ sebagai bendahara. Red**
TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update