Notification

×

Iklan

Iklan

Realisasi BSU di Jawa Tengah Tembus 69,2 Persen, Boyolali Capai 68,3 Persen

Sabtu, 19 Juli 2025 | 8:05:00 AM WIB | Last Updated 2025-07-19T00:05:28Z

 

Boyolali - Mediaindonesia.asia ) Realisasi pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi pekerja di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2025 mencapai 69,2 persen. Dari total alokasi penerima sebanyak 631.569 orang, sebanyak 436.986 pekerja telah menerima bantuan. Capaian ini melebihi rata-rata nasional yang tercatat sebesar 63,5 persen.

Khusus untuk Kabupaten Boyolali, realisasi penyaluran BSU telah mencapai 12.535 orang atau sekitar 68,3 persen dari total alokasi 18.366 penerima. Setiap penerima mendapatkan bantuan senilai Rp600.000 untuk dua bulan, sebagai bagian dari upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat dan mendukung pemulihan ekonomi.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menekankan pentingnya pemanfaatan BSU untuk kesejahteraan keluarga. Hal itu disampaikannya saat mendampingi Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, dalam kunjungan ke Kantor Pos Indonesia Cabang Boyolali, Jumat (18/7/2025).

Pesan saya, gunakan untuk kesejahteraan, jangan digunakan yang aneh-aneh seperti buat judol (judi online),” ujar Luthfi.

Gubernur juga menambahkan bahwa sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2020, program BSU di Jawa Tengah telah menjangkau lebih dari dua juta pekerja dari berbagai sektor.

“Sudah banyak yang menerima di tempat kita. Ini menunjang masyarakat dari semua profesi. Kita tinggal me-manage agar tepat sasaran dan digunakan sesuai porsinya. Pengawasan dilakukan oleh Dinas Ketenagakerjaan,” tambahnya.

Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dalam kunjungan tersebut, menyampaikan bahwa Boyolali merupakan daerah ketiga yang dikunjungi dalam rangka monitoring penyaluran BSU. Ia menegaskan pentingnya pengawasan penggunaan dana bantuan.

“Gubernur, Bupati, dan Wali Kota saya minta ikut memonitor, agar bantuan terlaksana dengan baik, tepat sasaran, dan digunakan untuk hal positif. Kalau sampai dipakai untuk judol, akan dilacak, dan bantuan bisa dicabut,” tegas Wapres.

Program BSU mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Salah satunya datang dari Triningsih Sri Wulandari, tenaga honorer tata usaha di SMPN 2 Ampel, Boyolali, yang mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan tersebut.

“Saya terima dua kali, tahun 2020 dan tahun ini. Sangat membantu. Kalau honorer tahu sendiri gajinya berapa. Adanya bantuan sangat mendukung kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Senada dengan itu, Tri Haryanto, seorang karyawan PT Ansol Boyolali, juga mengaku terbantu. Uang bantuan rencananya akan digunakan untuk membeli kambing atau dijadikan modal usaha.

Dengan capaian yang signifikan dan respon positif masyarakat, pemerintah berharap BSU terus menjadi stimulus yang efektif dalam menjaga kesejahteraan dan stabilitas ekonomi pekerja di Jawa Tengah, khususnya di daerah seperti Boyolali. Red**

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update