Notification

×

Iklan

Iklan

Zulhas Cek Koperasi Merah Putih di Boyolali, Siap Diluncurkan Prabowo

Minggu, 20 Juli 2025 | 10:08:00 AM WIB | Last Updated 2025-07-20T02:08:38Z

 

Boyolali, Mediaindonesia.asia - Menteri Koordinator (Menko) bidang Pangan, Zulkifli Hasan, didampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, hingga Bupati Boyolali, Agus Irawan, mengecek kesiapan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Sumbung, Cepogo, Boyolali pada Sabtu (19/7/2025) 

Diketahui, KDMP Sumbung menjadi pilot project di Boyolali yang bakal turut diluncurkan serentak oleh Presiden Prabowo Subianto di Klaten pada Senin (21/7/2025).

Pada saat berkunjung, Zulhas terlihat sempat berdialog dengan warga. Dalam dialog tersebut, ia mengatakan nantinya KDMP bakal dibina oleh pemerintah sampai bisa berjalan sendiri.

“Di pusat ketua Satgasnya saya. Di provinsi ketua satgas Pak Gubernur dan seluruh aparaturnya. Di kabupaten, Pak Bupati. Memang sekarang SK-nya [KDMP] setahun, tapi nanti saya minta Presiden diperpanjang 3 tahun. Biar nanti koperasi dibina dulu. Sampai maju, sampai jalan. Sudah jalan, sudah bisa berlari, baru dilepas," kata Zulhas kepada warga di Sumbung.

Ia mengatakan Presiden Prabowo ingin memberdayakan ekonomi masyarakat. Nantinya, diharapkan akan muncul pusat pengembangan ekonomi di tiap desa/kelurahan. Selanjutnya, diharapkan muncul entrepeneur di tingkat desa/kelurahan.

Sesuai dengan cita-cita Indonesia merdeka bahwa ekonomi kita itu kebersamaan, gotong-Broyong. Kalau ekonomi pasar, sing sugih lak cuma kui-kui, muter-muter to? [yang kaya hanya itu-itu, berputar saja kan?]," kata dia.

Sehingga Presiden Prabowo mendirikan koperasi desa merah putih. Untuk di kota koperasi kelurahan.

Menurut Zulhas, bidang usaha KDMP juga sudah ditentukan yang menguntungkan. Sehingga koperasi tersebut tetap bisa jalan. Seperti pangkalan LPG, penyaluran pupuk bersubsidi, melayani pembayaran listrik hingga agen Brilink.

Karena kalau bagi-bagi duit, habis. Dulu-dulu kan koperasi bagi duit. Kasih uang simpan pinjam. Pinjam enggak balik, terus tutup. Lah ini dikasih usahanya. Usahanya apa? Pangkalan LPG masih untung. Pupuk subsidi masih untung. Bisa bayar listrik nanti di situ. Bayar apapun bisa di situ karena ada Briling. Dapat komisi. Bayar listrik kalau di situ (komisinya) Rp 1.000," jelasnya.

Selain itu, nantinya juga kerja sama denga Kantor Pos. Penyaluran bantuan pemerintah dari kantor pos ke Koperasi Desa. Kemudian koperasi desa yang mengantarkan ke rumah-rumah penerima.

"Jadi anak muda kita punya kerjaan," imbuhnya.

"Pendek kata koperasi itulah diharapkan bisa interaksi antar pemerintah dan masyarakatnya. Nah, koperasi juga nanti bisa interaksi, gotong-royong, kebersamaan termasuk nanti koperasi itu menjadi infrastrukturnya pemerintah. Pak Gubernur bagi sembako, belinya di koperasi," sambung Zulhas.

Program makan bergizi gratis, lanjut dia, nantinya jika sudah jalan, belanjanya juga diharapkan di koperasi desa. Nanti jika pemerintah menggelar operasi pasar sembako, belinya juga di koperasi.

Modal KDMP ini, menurut Zulhas, plafonnya Rp 3 miliar. Setelah usaha Kopdes itu ada, baru uangnya diberikan melalui plafon pinjaman.
Nggak semua diambil. Butuh Rp100 juta baru diambil. Butuh Rp 50 baru diambil. Nggak diambil uangnya dibagi-bagi nggak. Itu zaman dulu, uangnya dibagi-bagi terus tutup," tandasnya.

Sementara itu Bupati Boyolali, Agus Irawan, ditemui usai acara mengatakan, diseluruh desa di Boyolali, koperasi desa merah putih sudah terbentuk semua. Namun yang sudah siap jalan baru di Desa Sumbung ini.

"Kalau di Kabupaten Boyolali ya baru di Desa ini (Sumbung), karena memang ini projectnya. (Pilot project kopdes merah putih) Di Boyolali memang ada di desa ini. Tapi lainnya prinsip sudah terbentuk. Semua sudah ready, tinggal menunggu arahan dari pusat seperti apa," kata Agus Irawan. Red**


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update