Aceh, MEDIAINDONESIA.asia - Pemandangan tidak sedap tampak di sepanjang tepi jalan Kota Rimo, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh Singkil. Tumpukan sampah berserakan begitu saja tanpa penanganan, menimbulkan bau menyengat yang sangat mengganggu para pengendara yang melintas, serta warga sekitar yang setiap hari harus menghirup udara tercemar.
Ironisnya, kondisi ini bukan terjadi sehari dua hari. Sudah berlangsung cukup lama, dan tak kunjung mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah. Minimnya fasilitas tempat pembuangan sampah membuat sebagian warga terpaksa membuang sampah di tepi jalan. Keadaan ini tentu memprihatinkan, apalagi lokasi tumpukan sampah sangat dekat dengan permukiman warga—potensi penyebaran penyakit pun tidak bisa diabaikan.
Masyarakat pun mulai geram. Mereka menilai pemerintah daerah, khususnya dinas terkait, seperti hanya jadi penonton. “Kami heran, ke mana dinas kebersihan atau instansi terkait? Masalah ini bukan hal baru, tapi sampai hari ini seperti tidak ada tindakan nyata di lapangan,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya.
Warga juga mempertanyakan kinerja pemerintah daerah. “Selama ini mereka kerja apa saja? Masa masalah sampah saja tidak bisa ditangani dengan serius. Kalau memang tidak sanggup, sampaikan saja ke publik, biar jelas,” tambahnya.
Keberadaan sampah di tengah kota bukan hanya merusak estetika lingkungan, tapi juga mencerminkan lemahnya komitmen pemerintah dalam memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat. Jika dibiarkan terus-menerus tanpa solusi, bukan tidak mungkin dampaknya akan semakin besar, baik bagi kesehatan warga maupun citra Kota Rimo sendiri.
Masyarakat berharap, Pemda Aceh Singkil tidak lagi hanya mengandalkan slogan atau janji manis, tapi mulai menunjukkan kerja nyata di lapangan. Karena bicara soal kebersihan, ini bukan sekadar urusan estetika—ini soal tanggung jawab, Ali**