Indragiri hulu, MEDIAINDONESIA.asia - Aksi Simbolik Merawat Indonesia yang digelar semalam di halaman Rektorat ITB Indragiri berjalan khidmat Jumat (19/9/2025)
Kegiatan ini menjadi ruang refleksi bersama sivitas akademika, dimulai dengan sambutan Presiden Mahasiswa, Rektor ITB Indragiri, pembacaan puisi, doa bersama, hingga pembacaan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden RI dan DPR RI.
Presiden Mahasiswa Adam Maulana menegaskan bahwa meski kegiatan dilakukan di daerah, hal ini adalah wujud nyata keberanian menyuarakan sikap. Lebih lanjut, Adam menjelaskan bahwa aksi ini bukan hanya simbol, tetapi juga pesan yang ditujukan langsung kepada negara. Ia menekankan bahwa mahasiswa daerah pun memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk bersuara, tidak sekadar menjadi penonton kebijakan.
“Kita ingin menegaskan bahwa suara mahasiswa di daerah tidak boleh dipandang sebelah mata. Merawat Indonesia bukan hanya tugas pusat, tetapi juga tanggung jawab kita bersama dari daerah,” ujarnya.
Surat terbuka tersebut dibacakan langsung oleh Presiden Mahasiswa BEM ITB Indragiri Kabinet Akselerasi Raya, Adam Maulana, bersama jajaran sivitas akademika. Turut membersamai Rektor ITB Indragiri beserta jajaran pimpinan kampus, serta Ketua Yayasan Pendidikan Indragiri.
Dalam kesempatan itu, Adam juga menegaskan bahwa aksi simbolik ini adalah sinyal keras bagi para anggota dewan dari daerah pemilihan Riau untuk dapat menyatakan sikap dan memperjuangkan aspirasi rakyat.
“Kami meminta para Dewan Perwakilan Rakyat dapil Riau agar tidak abai. Sikap keberpihakan harus nyata, berpihak kepada rakyat, bukan kepada kepentingan segelintir orang. Inilah pesan yang kami bawa, merawat Indonesia,” tegasnya.
Terakhir, sebagai penutup sambutannya, Adam Maulana menyampaikan terimakasih kepada seluruh masyarakat kampus yang hadir dan memilih untuk tidak diam. Serta untuk tetap mengawal Indonesia yang lebih baik.
“Sebelum saya menutup sambutan ini, saya mau mengajak semuanya untuk jangan lelah mencintai Indonesia, meskipun ada 1000 alasan untuk kita meninggalan republik ini, maka ada 1001 alasan untuk kita tetap bertahan. Terimakasih untuk memilih tidak diam.” Tutup Adam.