Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

Ratusan Siswa - Siswi di Dua Sekolah Unggulan; SMA Manda Elu dan SMK. St. Alfonsus Weetobula,Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis

Rabu, 12 November 2025 | 2:00:00 PM WIB | Last Updated 2025-11-12T06:00:00Z

 

Tambolaka, MEDIAINDONESIA.asia - Ratusan siswa-siswi Sekolah menegah Atas (SMA),Kabupaten Sumba Barat Daya, Kecamatan Kota Tambolaka, Nusa Tenggara Timur(NTT), mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis yang disediakan oleh pemenang tender pengelola MBG, CV. Tanah Manda Sumba, pada hari, Selasa (11/11/25). Kejadian ini sontak membuat panik para guru dan orang tua siswa.

Menurut keterangan dari beberapa siswa, gejala seperti mual, muntah, sakit perut, dan diare mulai dirasakan Kemarin senin (10/11/25) beberapa jam setelah mereka menyantap makanan yang terdiri dari nasi, daging ayam, sayur,  yang sudah basi dan berbau. Kata siswa-siswi yang dikonfimasi, oleh Media Ini! ketika dirumah mereka BAB tidak teratur, dan belanjut terus dan lebih parah lagi sakitnya pada selasa, ujar, siswa Manda Elu, inisial Rosalia dan salah satu siswi SMK, St. Alfonsus yang enggan sebut namanya (11/11/25).  Pihak kedua sekolah segera bertindak cepat dengan membawa para siswa yang mengalami gejala ke puskesmas Watukawula,RSUD Rada Bolo, RS Karitas Weetobula, untuk mendapatkan penanganan medis.

"Kami langsung membawa anak-anak ke puskesmas dan rumah Sakit setelah melihat banyak yang mengeluh sakit perut dan muntah-muntah," ujar Gunter, salah seorang guru SMA Manda Elu tersebut. Gunter berharap pihak Pengelola ( dapur MBG/pemilik CV, Tanah Manda Sumba), untuk lebih teliti serta Ahli gizi harus pro aktif mengawal dan mengawasi distribusi MBG. Kejadian ini sudah dua kali terjadi disekolah kami. diharapkan agar  pengelola dapur MBG mengevaluasi pelayanannya. Soal apakah MBG yang terus bermasalah diteruskan atau tidak, itu wewenang Pimpinan Kami, tutupnya.

Puskesmas Watukawula, dalam menangani Kasus Keracunan nampaknya cukup sigap. Paramedisnya "sudah memberikan penanganan awal dengan baik, dan sebagian besar kondisinya sudah mulai membaik. Namun, beberapa siswa masih memerlukan observasi lebih lanjut,salah satu siswi SMK St. Alfonsus Weetobula, dirujuk ke rumah sakit Umum Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, hal ini disaksikan sendiri oleh awak media .

Dinas Kesehatan Kabupaten SBD  telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium. "Kami masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan ini. Sementara itu, kami mengimbau kepada pihak Pengelola Dapur MBG untuk menghentikan sementara program makanan bergizi gratis sampai hasil investigasi selesai," kata, Rahel perwakilan dari Dinas Kesehatan SBD.

Pihak penangungjawab dapur MBG yang berlokasi di kelurahan Langgalero,Kec. Kota Tambolaka, Kabupaten SBD, NTT, CV. Tanah Manda Sumba, (Adam Mone),menyatakan kepada Pers, Selasa(11/11/25), sekira pukul 19:00, wita bahwa Pemilik CV. Tanah manda  Sumba( Adam Mone) menyampaikan Permohanan Maaf kepada Pihak Sekolah SMA Manda Elu dan SMK St. Alfonsus Weetobula serta kepada seluruh orangtua Siswa atas ketidak nyamanan dalam pelayanan Kami sebagai mitra Gizi. Kami siap bertanggungjawab dan siap ganti rugi(biaya Perawatan) setiap siswa - siswi yang terkena dampak Keracunan. Sebagai mitra Gizi Kami telah melakukan semua mekanisme yang sesuai SOP namun kami sadar sebagai manusia ada kekeliruan dalam operasionalnya.  Untuk itu sambil menunggu hasil Laboratorium, sebagai mitra Gizi tentunya melakukan Evaluasi agar kedepan tidak terjadi lagi kasus keracunan seperti ini, tutur Adam Mone, pemilik, CV. Tanah Manda Sumba. 

Para orang tua siswa berharap agar pihak berwenang dapat segera mengungkap penyebab keracunan ini dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan. "Kami sangat khawatir dengan kejadian ini. Kami berharap pemerintah dan pihak Pemgelola dapur MBG ( CV. Tanah Manda Sumba)dapat lebih berhati-hati dalam menyediakan makanan untuk anak-anak kami. Sebut saja ibu Noviana Lende, menuturkan, Kalau bisa kedepan jangsn terjadi seperti ini lagi. Kalau bisa Bapak  Presiden Prabowo, menganti makanan Bergizi Gratis ini menjadi Sekolah Gratis, harapnya.  Menurut Norbert, Danging yang sudah lama sebaiknya dibuang,biasanya danging setelah dibersihkan dimasukan dalam Friser, kalau frisernya tidak dingin maka dagingnya pasti bau" ujar [Norbert], salah seorang orang tua siswa yang anaknya menjadi korban keracunan.

Pengelola dapur MBG, Adam Mone, mengatakan masih ada dua orang siswa yang mendapat rawat inap di rumah sakit. Kedua Siswi tersebut sudah berangsur Pulih.

 Kemungkinan sudah sehat dan kembali kerumah mereka masing-Masing,tutup Adam Mone.

Laporan : Tim Red

Editor : Lisa

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update