JAWA TIMUR, MEDIAINDONESIA.asia - Pemerintah Kota Malang menyebut iklim investasi terus bergairah. Perkembangan kota terus melesat, membuat Pemkot meyakini layak berubah status dari kota besar jadi kota metropolitan.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan jumlah penduduk kota sekitar 900 ribu jiwa. Selain itu juga ada sebanyak 800 ribu mahasiswa yang belajar di berbagai perguruan tinggi. Bila diestimasi populasi penduduknya mencapai 1,5 juta jiwa baik warga maupun mahasiswa.
"Malang sudah tidak bisa disebut kota besar lagi, seharusnya jadi kota metropolitan," kata Wahyu, Jumat, 12 Desember 2025.
Pernyataan Wahyu disampaikan dalam peletakan batu pertama Apartemen dan Hotel LUMINOR Malang dan Dinoyo Oasis Apartemen. Di depan para investor, orang nomor satu di Balai Kota Malang itu meyebut status kota metropolitan sudah diusulkan ke Kementerian PUPR.
"Usulan sudah disetujui, kami termasuk satu dari lima kota yang akan jadi kota metropolitan," ujarnya.
Salah satu program prioritas nasional 2025-2029 era Presiden Prabowo Soebianto adalah pengembangan kawasan metropolitan. Pertumbuhan investasi seperti banyak hotel dan apartemen yang masuk jadi satu indikator kota metropolitan.
"Investasi di bidang akomodasi penginapan terus tumbuh di sini," katanya.
Keuntungan yang bisa didapat daerah metropolitan berupa kucuran dari APBN untuk pengembangan infrastruktur. Pemkot pun harus terus berupaya meningkatkan pelayanan publik hingga infrastruktur pendukungnya.
"Kami berusaha agar klim investasi selalu kondusif dan inklusif," ucap Wahyu.
Dampak Investasi ke Kesejahteraan Rakyat
Iklim investasi yang bergairah berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Seperti meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan peluang lapangan kerja. Pemkot pun harus semakin menyiapkan infrastruktur pendukung agar investasi terus mengalir masuk ke kota ini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Penanaman Modal Kota Malang, Arif Tri Sastyawan, mengatakan nilai investasi yang ditargetkan pada tahun ini sebesar Rp 3,2 triliun. Sampai awal Desember 2025 sudah terealisasi Rp 2,3 triliun.
"Sampai tutup tahun kami optimis bisa mendekati target itu," ujarnya.
Dia menyebut sebuah investasi baru berpotensi menyetor ke pajak daerah sampai sampai Rp 2 miliar. Namun salah satu keuntungan lainnya adalah terbuka lapangan pekerjaan. Banyaknya jumlah mahasiswa mampu menarik minat pengusaha berinvestasi di Kota Malang.
Laporan : Int
Editor : Lisa
Wartawan MEDIA INDONESIA ASIA setiap bertugas selalu dilengkapi dengan KTA dan SURAT TUGAS, Jika ada yang mengaku Wartawan MEDIA INDONESIA ASIA tanpa di lengkapi dengan KTA Pers dan SURAT TUGAS segera Laporkan Ke Pihak Berwajib atau langsung hubungi Redaksi Klik di sini

