JAKARTA, MEDIAINDONESIA.asia - Memasuki bulan Desember 2025, masyarakat pengguna kendaraan bermotor di Indonesia kembali dihadapkan pada penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Berbagai penyedia BBM non-subsidi, seperti Pertamina, Shell, BP AKR, dan Vivo, secara kompak melakukan perubahan harga yang berlaku efektif mulai 1 Desember 2025.
Penyesuaian harga ini mayoritas menunjukkan kenaikan pada berbagai jenis BBM non-subsidi. Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap dinamika pasar minyak global serta kebijakan internal masing-masing perusahaan penyedia energi di Tanah Air.
Perubahan ini penting untuk diketahui oleh konsumen agar dapat merencanakan pengeluaran dan memilih jenis bahan bakar yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Meskipun demikian, harga BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar dari Pertamina dilaporkan tetap stabil tanpa perubahan.
PT Pertamina (Persero) telah resmi melakukan penyesuaian harga untuk produk BBM non-subsidi mereka. Kebijakan ini berlaku mulai Senin, 1 Desember 2025, dan mencakup beberapa jenis bahan bakar yang dijual di berbagai wilayah Indonesia.
Meskipun beberapa jenis BBM non-subsidi mengalami kenaikan, Pertamina memastikan bahwa harga BBM bersubsidi tetap stabil. Pertalite dan Solar, yang merupakan jenis BBM paling banyak digunakan masyarakat, tidak mengalami perubahan harga.
PT Shell Indonesia juga turut melakukan penyesuaian harga untuk produk Bahan Bakar Minyak mereka. Perubahan ini berlaku efektif sejak 1 Desember 2025, sejalan dengan operator SPBU lainnya di Indonesia.
Mayoritas produk Shell mengalami kenaikan harga, mencerminkan tren pasar minyak global. Namun, terdapat satu jenis BBM, yaitu Shell V-Power Nitro+, yang dilaporkan mengalami penurunan harga.
Laporan : Mirna
Editor : Lisa
