Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

Tak Dibantu Pemerintah, Komunitas Daur Ulang Ini Sukses Bikin Karya Seni Bergengsi

Minggu, 07 Desember 2025 | 11:30:00 AM WIB | Last Updated 2025-12-07T03:30:00Z

 

JAKARTA, MEDIAINDONESIA.asia Sampah yang selalu meningkat, terutama di daerah Jakarta ini menjadi kasus yang tidak pernah terselesaikan, terutama limbah spanduk dan plastik yang sering kali ditemukan merusak setiap pandangan yang terjadi di perkotaan.

Gudskul Rekayasa dan Dicoba-coba (GudRnD) menjadi salah satu komunitas yang meminimalisir limbah spanduk dan plastik menjadi sebuah karya seni yang tidak banyak orang ketahui.

GudRnD adalah komunitas yang dibawah naungan ekosistem Gudskul ini menjadi sorotan, karena tanpa menunggu aluran tangan atau dana dari pemerintah, komunitas ini sukses membuktikan bahwa kemandirian bisa melahirkan inovasi yang berdampak positif.

Komunitas ini berdiri pada tahun 2020, yang didirikan oleh 8 orang, salah satunya bernama Muhammad Aldino, yang berawal dari coba-coba sekarang menghasilkan barang yang berguna.

"Sebenarnya memang kita pas awal gak serius, kita dan teman-teman cuma merespon ada barang apa, kita jadiin apa," cerita Aldino saat ditemui media, Kamis 4 Desember 2025.

Seperti nama komunitasnya, mereka saat diawal hanya mencoba-coba membuat suatu barang dari plastik yang menghasilkan karya yang menarik.

Karena skill dan kemauan mereka, membuat hasilnya seperti tidak dicoba-coba, kemauan tentang karya seni menjadikan apapun barang yang sudah tidak digunakan menjadi barang-barang yang berguna dan bermanfaat.

Hasil jerih payah mereka membuahkan hasil, banyak project yang mereka lakukan mulai dari workshop, pameran, hingga proyek disebuah acara konser musik hingga menjadi salah satu contoh bahwa sampah itu bisa diolah sendiri dan dijadikan sesuatu karya seni yang mahal.

Kurangnya Perhatian Pemerintah Pada Sampah yang Mereka Gunakan

Sampah-sampah yang mereka gunakan adalah hasil dari barang yang sudah tidak digunakan oleh siapapun, bahkan barang bekas spanduk hasil politik yang tidak sedikit di sepanjang jalan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.

Akhirnya, GudRnd ini melakukan kegiatan yang jarang dilakukan oleh siapapun, bahkan pada saat pemilu di masa tenang, mereka mencopot setiap spanduk disekitar mereka untuk diolah kembali menjadi barang yang berguna.

"Saat masa tenang pemilu kita inisiatif aja ngadain kegiatan mencopot spanduk niatnya untuk kami olah menjadi sesuatu," ucap Aldino.

"Langkah seperti ini adalah hal yang positif, spanduk yang tidak diketahui harus dibuang kemana supaya tidak membebankan tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA)," sambung dia.

Barang yang diolah dari hasil spanduk tersebut akhirnya disulap menjadi barang seperti tas, bangku, pouch, dan barang-barang lainnya yang bermanfaat untuk digunakan.

Laporan : Andi

Editor : Lisa

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update