Riau, MEDIAINDONESIA.asia - Kasus ledakan sekaligus menyemburkan api di Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU II Dumai pada, Rabu (1/10/2025) sekira pukul 20.30 WIB menyebabkan sebanyak 20 warga di beberapa RT menjadi korban.
Pertemuan antara masyarakat Tanjung Palas dengan pihak Pemerintah Kota Dumai dihadiri Wakil Walikota Sugiyarto, GM PT KPI RU II Dumai Iwan Kurniawan, Area Comrel PT KPI Agustiawan, Lurah Tanjung Palas Untung Suropati, Camat Dumai Timur, Zainur, Kapolsek Dumai Timur, Ketua DPRD Agus Iswandi dan anggota DPRD Nanda Putri Salsabila, Kamis (2/10/2025) di halaman Kantor Lurah Tanjung Palas.
Dalam pertemuan tersebut, warga yang berada pada radius sekitar 100 meter menyampaikan kekesalan pada Pertamina karena penghitungan lahan warga yang terkena perluasan buffer zone Kilang Pertamina hanya berjarak 60 meter dari pagar selebihnya tidak terkena wilayah perluasan.
Dalam pertemuan yang di pimpin Wakil Walikota Dumai warga mendesak PT KPI menambah perluasan buffer zone hingga 100 meter agar masyarakat lebih aman ketika terjadi keadaan darurat.
Basri ketua RT 05 meminta agar perluasan buffer zone ditingkatkan menjadi 100 meter agar warga lebih aman.
Seperti kejadian malam tadi, ledakan di dalam kilang warga sangat cemas melihat kondisi ke dalam kilang api yang membumbung tinggi dan mengeluarkan gemuruh, " tuturnya.
Katanya lagi, bahkan warganya mengalami sesak karena sakit jantungnya tiba tiba kumat karena mendengar ledakan dan melihat api yang membesar.
Saya minta batas buffer zone diperluas hingga 100 meter, " harap Basri.
Wakil Walikota Dumai Sugiyarto meminta Pertamina memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi dan membangun posko kesehatan untuk warga yang berdampak.