![]() |
drh. Setia Sriwijayanti, Kadis Kesehatan Kota Bekasi. Foto Dok Ode-Pimred.02/10/2025 |
Para siswa yang sebagian besar duduk di kelas 6 itu mulai mengeluhkan mual, muntah, dan sakit perut sekitar 30 menit setelah menyantap makanan yang dibagikan pukul 09.30 WIB.
Kepala SDN Kotabaru III, Edi Rustandi, membenarkan adanya insiden tersebut.
“Betul, setelah makan MBG ada satu siswa sakit perut, lalu disusul beberapa lainnya. Total enam siswa dibawa ke RS Ananda. Alhamdulillah kondisinya kini membaik setelah ditangani cepat oleh tim medis,” ujarnya.
Menurut Edi, selama tiga minggu program MBG berjalan, baru kali ini terjadi kasus serupa. Pihak sekolah, komite, dan orang tua disebut rutin mengecek makanan sebelum dibagikan ke siswa.
![]() |
Edi Kepsek SDN Kotabaru III |
Dinas Kesehatan Kota Bekasi langsung turun tangan dengan membawa sampel makanan ke laboratorium. Hasil uji diperkirakan keluar dalam 2–3 hari mendatang.
“Saat ini empat siswa dirawat inap, sisanya rawat jalan. Sampel makanan sudah kami amankan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, drh. Satia Sriwijayanti.
Ia menegaskan belum ada kesimpulan pasti dari kejadian tersebut apakah ini disebabkan keracunan makanan atau bukan.
“Gejala yang muncul hanya mual, muntah, dan sakit perut. Tidak ada kasus berat seperti kejang atau kritis. Evaluasi bersama Dinas Pendidikan, BPOM, dan penyedia MBG sudah kami lakukan,” jelas Satia.
Dinkes meminta pihak penyedia MBG lebih ketat menjaga higienitas agar kasus serupa tidak terulang. Program MBG sendiri masih terus berjalan dengan jumlah penerima mencapai 47 ribu siswa di wilayah Bekasi.
Liputan : Ode**
Editor : Pram