Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

PANCAROBA DAN ANCAMAN HAMA PADA TANAMAN CABAI

Senin, 22 Desember 2025 | 10:00:00 AM WIB | Last Updated 2025-12-24T08:57:42Z

 

Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan  masyarakat, terutama bagi  petani skala  kecil yang  menggantumgkan hidup dari hasil panen.  Namun Keberhasilan bercocok tanam tidak  selalu  berjalan mulus. salah satu  tantangan nyata yang dihadapi  petani adalah pancaroba  pada tanaman. 

 


Memasuki penghujung tahun 2025 para petani cabai  di Bula Barat, Kabupaten Seram Bagian Timur, Provinsi Maluku, kembali  dihadapkan pada musuh bebuyutan yang sulit  diprediksi musim  pancaroba  transisi cuaca yang ekstrem – Mulai dari panas terik yang menyengat hingga hujan  lebat tiba – tiba, bukan sekadar Fenomena  alam biasa, melainkan ancaman nyata bagi keberlangsungan ekonomi lokal yang sangat tergantung pada sektor hortikultular. 

 


Dilema Cuaca dan Hama 

Pancaroba di bulan Desember  ini membawa  tantangan  ganda  pada tanaman  cabai, baik cabai keriting maupun cabai rawit, pancaroba  sering menimbulkan  masalah  serius melalui serangan hama Thrips dan Penyakit atau virus Patek

Hama Thrips adalah jenis serangga kecil  yang menghisap  sari daun dan bunga pada cabai, akibatnya daun dan buah menjadi keriting bercak perak, dan pertumbuhan  tanaman  terganggu. 

Virus Patek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus  sering di tularkan  oleh kutu daun. Gejalah utama daun mengecil, keriting, pertumbuhan buah terhambat dan buah  menjadi kecil dan tidak normal.

Dampak dari perusak ini tidak hanya mengurangi jumlah penen, tetapi juga memengaruhi  ekonomi petani  yang sangat tergantung pada hasil cabai. yaitu: 

Buah menjadi  keriting  dan kecil 

Produksi menurun

Kualitas panen buruk 

Stabillitas Harga dan Inflasi 

Cabai Keriting dan cabai rawit tetap  menjadi komoditas 

Strategi yang kerap memicu inflasi di Bula Barat, Kegagalan pancaroba di tingkat  lokal akibat cuaca ekstrem secara otomatis  akan mengurangi  pasokan pasar yang berujung  pada lonjakan harga. 

 

Adaptasi Sebagai Kunci

Menghadapi tantangan ini diperlukan  strategi  beradaptasi  yang efektif, petani  di Bula Barat  dapat menerapkan  beberapa pendekatan mitigasi : 

·         Perbaikan  Tata kelola air  yaitu pembuatan  bedengan  yang lebih tinggi dan sistem drainase yang baik  penting  untuk menghindari  genangan  air saat hujan deras. 

·         Sanitasi  dan penggunaan mulsa untuk menjaga  kebersihan  lahan dan  penggunaan  plastik  mulsa dapat membantu mengendalikan  gulma, menjaga  kelembapan tanah yang  stabil, dan mengurangi  penyebaran  penyakit  dari tanah  ke tanaman. 

·         Penggunaan  Fungisida  dan Insektisida terukur  sebagai pengendalian kimiawi yang  terencana, seperti penyemprotan  insektisida sebelum  tanam untuk  mengendalikan  vektor  virus dapat membantu menekan  populasi hama. 


 Metode tradisional  dalam menghadapi  perubahan  iklim yang  kian ekstrem. Adaptasi melalui  teknologi pertanian sederhana, seperti penggunaan mulsa untuk  menjaga  kelembapan tanah atau pengaturan sistem  irigrasi yang lebih baik, menjadi  keharusan. Selain  itu keterlibatan  aktif penyuluh pertanian sangat krusial  untuk memberikan  edukasi mengenai pola tanam yang tepat di masa transisi ini.


Fenomena ini seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak  baik petani maupun  pemerintah, petani perlu di bekali  pengetahuan  dan keterampilan  dalam pengendalian  hama dan  penyakit  dengan cara  yang ramah lingkungan, misalnya menggunakan  pestisida nabati, rotasi tanaman, atau penerapan budidaya sehat.


Dan dampak  musim pancaroba  terhadap tanaman  cabai di Bula Barat  adalah masalah teknis  pertanian, tetapi juga  masalah  ketahanan  ekonomi masyarakat setempat. Gagal panen  akibat cuaca ekstrem  dapat menyebabkan 

pasokan cabai di pasar lokal  berkurang. 


Kreator : Muhammad Amrudin

Ulurkan tanganmu membantu korban banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Di situasi seperti ini, sekecil apa pun bentuk dukungan dapat menjadi harapan baru bagi para korban. Salurkan donasi kamu sekarang dengan klik di sini


TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update