Notification

×

Iklan

Translate

Iklan

Translate

Serangan Bom Mobil Tewaskan Seorang Jenderal Rusia di Moskow

Selasa, 23 Desember 2025 | 9:18:00 AM WIB | Last Updated 2025-12-23T01:18:22Z

 

MOSKOW, MEDIAINDONESIA.asia - Sebuah bom mobil menewaskan seorang jenderal Rusia pada hari Senin (22/12/2025). Insiden ini menjadi pembunuhan ketiga terhadap perwira militer senior Rusia dalam kurun waktu lebih dari satu tahun.

Para penyelidik menyatakan bahwa Ukraina kemungkinan berada di balik serangan tersebut.

"Letnan Jenderal Fanil Sarvarov (56), kepala Direktorat Pelatihan Operasional di Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, meninggal dunia akibat luka-lukanya," kata Svetlana Petrenko, juru bicara Komite Investigasi Rusia, lembaga penyelidikan kriminal tertinggi di negara itu seperti dilansir Associated Press.

"Para penyelidik sedang menindaklanjuti berbagai kemungkinan terkait pembunuhan ini. Salah satu dugaan yang diselidiki adalah bahwa kejahatan tersebut diatur oleh dinas intelijen Ukraina," ujar Petrenko.

Sejak Moskow mengirim pasukan ke Ukraina hampir empat tahun lalu, otoritas Rusia berulang kali menuduh Kyiv berada di balik sejumlah pembunuhan terhadap perwira militer dan tokoh publik di Rusia. Ukraina telah mengakui bertanggung jawab atas beberapa di antaranya. Namun hingga saat ini, Ukraina belum memberikan komentar mengenai kematian Sarvarov.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Presiden Vladimir Putin telah diberi laporan mengenai pembunuhan Sarvarov. Ia menyebut Sarvarov pernah bertempur di Chechnya dan terlibat dalam operasi militer Rusia di Suriah

Pembunuhan Petinggi Militer Rusia Lainnya

Lebih dari setahun lalu, Letnan Jenderal Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia militer Rusia, tewas akibat bom yang disembunyikan di sebuah skuter listrik di luar gedung apartemennya. Dalam serangan itu, asisten Kirillov ikut terbunuh. Dinas keamanan Ukraina mengklaim bertanggung jawab atas aksi tersebut.

Seorang pria asal Uzbekistan dengan cepat ditangkap dan didakwa atas pembunuhan Kirillov, yang menurut penyelidikan dilakukan atas perintah dinas keamanan Ukraina.

Presiden Putin kala itu menyebut pembunuhan Kirillov sebagai sebuah "kesalahan besar" dari badan-badan keamanan Rusia. Ia menegaskan bahwa lembaga-lembaga tersebut harus belajar dari kejadian itu dan meningkatkan efektivitas kerja mereka.

Pada bulan April, perwira senior Rusia lainnya, Letnan Jenderal Yaroslav Moskalik, yang menjabat sebagai wakil kepala departemen operasional utama di Staf Umum, tewas akibat alat peledak yang dipasang di mobilnya. Mobil diparkir di dekat gedung apartemennya, tidak jauh dari Moskow. Seorang tersangka pelaku segera ditangkap setelah kejadian tersebut.

Beberapa hari setelah pembunuhan Moskalik, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa ia menerima laporan dari kepala badan intelijen luar negeri Ukraina mengenai "likuidasi" tokoh-tokoh militer tinggi Rusia. Ia menambahkan bahwa keadilan pasti datang, meskipun tidak secara langsung menyebut nama Moskalik.

Laporan : Yanti

Editor : Riska

Wartawan MEDIA INDONESIA ASIA setiap bertugas selalu dilengkapi dengan KTA dan SURAT TUGAS, Jika ada yang mengaku Wartawan MEDIA INDONESIA ASIA tanpa di lengkapi dengan KTA Pers dan SURAT TUGAS segera Laporkan  Ke Pihak Berwajib atau langsung hubungi Redaksi Klik di sini

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update